Red Crab Island, Christmas Island, Australia
Jangan kaget saat berkunjung ke Christmas Island di Perth, Australia. Karena kita akan melihat “pasukan merah” berbaris menuju laut lepas. Setiap akhir musim semi, yang jatuh pada bulan Oktober atau November,sekitar 120 juta kepiting melakukan migrasi tahunan.
Butuh sekitar 5 hari bahkan sampai 2 minggu lamanya, “pasukan merah” ini melakukan perjalanan darat menuju Samudra Hindia. Selama migrasi, kepiting berukuran 10-20 cm ini memakan daun-daunan kering, bunga dan jenis daun-daunan lainnya untuk bertahan hidup.
Saking banyaknya, penduduk setempat dan wisatawan pun ikut membantu membuka jalan untuk para kepiting ini. Bahkan beberapa jalan pun ditutup, agar hewan bercapit ini bisa lewat dengan selamat tanpa terinjak atau terlindas kendaraan yang lewat. Perjalanan pun berakhir saat mereka sampai di laut dan mulai melepaskan telur-telur mereka sampai menetas.
Pig Island, Kepulauan Bahama
Kebayang nggak sih bisa berenang bersama dengan babi-babi lucu di pulau ini? Hihihi. Pulau yang dikenal dengan nama Pig Island ini, terletak di kawasan Exuma, Kepulauan Bahama. Kenapa banyak babi tinggal di pulau ini ya? Nah, menurut legenda setempat, dulu para pelaut banyak yang meninggalkan babi-babi mereka untuk dijemput di kemudian hari. Tapi para pelaut tersebut tak pernah kembali. Akhirnya, babi-babi pun mulai berkembang biak dan tinggal di pulau ini.
Pig Island sudah seperti rumah mereka sendiri. Puluhan babi berwarna pink dan coklat tersebut, berenang dan berjemur di Pig Beach. Para pengunjung yang penasaran dengan babi-babi lucu ini pun, tak jarang ikut berenang bersama mereka. Hewan menggemaskan ini juga sering mendatangi perahu-perahu wisatawan atau penduduk lokal untuk mendapatkan makanan.
Rabbit Island, Okunoshima, Jepang
Senangnya bisa bermain-main dengan ribuan kelinci di “Rabbit Island” atau dalam bahasa Jepang disebut “Usagi Shima”, yang berarti pulau kelinci ini. Pulau kelinci ini dulunya merupakan bekas pembangunan laboratorium pembuatan senjata kimia mematikan yang pernah berdiri saat Perang Dunia II terjadi. Nah, saat itulah ribuan kelinci digunakan sebagai binatang percobaan.
Namun, setelah perang selesai, laboratorium ini ditutup dan ratusan kelinci mulai berkembang biak dan “menguasai” pulau ini. Sejak saat itu, hewan imut ini pun mulai dilindungi dan dilarang untuk diburu. Saat ini, ada lebih 700 ekor kelinci yang hidup di pulau ini.