Kafan Turino, yang diduga merupakan kafan yang digunakan untuk pemakaman Yesus, kembali dipamerkan di katedral kota Turino, Italia.
Terakhir kali dipamerkan tahun 2010, kain sepanjang 4,4 meter itu akan dipajang kembali untuk umum sampai 24 Juni mendatang.
Pameran berlangsung gratis namun orang harus memesan tempat dan sudah satu juta orang lebih yang mendaftarkan diri.
Sejumlah orang yakin kafan itu dipakai Yesus saat dimakamkan namun kaum yang meragukannya mengatakan penelitian karbon memperlihatkan kain berasal dari masa tahun 1300-an. Bagaimanapun para ahli belum mencapai kesamaan pandangan tentang bagaimana wajah seorang pria bisa tercetak di kain tersebut.
Paus Fransiskus akan menyaksikan pameran dalam kunjungannya ke Turino pada tanggal 21 Juni mendatang.
Dalam pameran 2010 lalu -yang disaksikan sekitar 2,5 juta orang- Paus Benediktus XVI juga ikut melihatnya langsung.
Pihak gereja tidak secara resmi menyebutnya sebagai kain kafan yang digunakan saat pemakaman Yesus dan lebih menekankan pada maknanya bagi orang yang melihat.
Uskup Agung Turino, Cesare Nosigila, menegaskan yang paling penting dari kafan itu adalah sebagai pencerminan bentuk yang jelas bagaimana injil menggambarkan kematian Yesus.
"Itu bukan pernyataan keyakinan karena memang bukan obyek keyakinan atau kesetiaan, namun bisa membantu keimanan," tegasnya. Seperti yang dilansir bbc.co.uk
Kafan tersebut dipajang dalam sebuah tempat yang suhunya dikendalikan dan setiap harinya bisa disaksikan khalayak umum selama 12 jam di Katedral St John the Baptist di Turino.
Terakhir kali dipamerkan tahun 2010, kain sepanjang 4,4 meter itu akan dipajang kembali untuk umum sampai 24 Juni mendatang.
Pameran berlangsung gratis namun orang harus memesan tempat dan sudah satu juta orang lebih yang mendaftarkan diri.
Sejumlah orang yakin kafan itu dipakai Yesus saat dimakamkan namun kaum yang meragukannya mengatakan penelitian karbon memperlihatkan kain berasal dari masa tahun 1300-an. Bagaimanapun para ahli belum mencapai kesamaan pandangan tentang bagaimana wajah seorang pria bisa tercetak di kain tersebut.
Paus Fransiskus akan menyaksikan pameran dalam kunjungannya ke Turino pada tanggal 21 Juni mendatang.
Dalam pameran 2010 lalu -yang disaksikan sekitar 2,5 juta orang- Paus Benediktus XVI juga ikut melihatnya langsung.
Pihak gereja tidak secara resmi menyebutnya sebagai kain kafan yang digunakan saat pemakaman Yesus dan lebih menekankan pada maknanya bagi orang yang melihat.
Uskup Agung Turino, Cesare Nosigila, menegaskan yang paling penting dari kafan itu adalah sebagai pencerminan bentuk yang jelas bagaimana injil menggambarkan kematian Yesus.
"Itu bukan pernyataan keyakinan karena memang bukan obyek keyakinan atau kesetiaan, namun bisa membantu keimanan," tegasnya. Seperti yang dilansir bbc.co.uk
Kafan tersebut dipajang dalam sebuah tempat yang suhunya dikendalikan dan setiap harinya bisa disaksikan khalayak umum selama 12 jam di Katedral St John the Baptist di Turino.