Sebuah pesawat luar angkasa Milik Rusia yang telah kehilangan kendali sejak peluncurannya minggu lalu akan jatuh kembali ke Bumi dan terbakar pada hari Jumat (08/05/2015), kata peneliti.
Pesawat kargo tanpa awak tersebut diluncurkan dari Kazakhstan Selasa lalu, namun kehilangan kontak sejak saat itu.
Pesawat itu yang mengangkut peralatan seberat tiga ton itu akan langsung hancur ketika memasuki atmosfer Bumi.
Setiap pecahannya yang jatuh ke Bumi seharusnya jatuh di laut dan bukan di daratan.
“Progress M-27M” dirancang untuk mengantarkan makanan, air minum, bahan bakar, oksigen dan pakaian untuk enam awak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station), yang mengorbit sekitar 420km di atas Bumi.
Tapi menyusul kegagalan komunikasi, pesawat itu mulai di luar kendali.
Sejak itu pesawat telah perlahan-lahan turun, dan mengorbit Bumi dalam pola yang mengitari Amerika Serikat bagian timur, Kolombia, Brazil dan Indonesia.
Badan ruang angkasa Rusia, Roscosmos mengungkapkan pada hari Rabu bahwa mereka memperkirakan bahwa pesawat itu akan “mengakhiri hidupnya” di antara jam 01:23 dan 11:55 waktu Moskow pada hari Jumat.
Disebutkan: “Hanya beberapa bagian kecil dari unsur badan pesawat akan jatuh ke permukaan planet ini.”
Minggu lalu Cathleen Lewis, seorang ahli program luar angkasa Rusia dari Institut Smithsonian National Air and Space Museum di Washington mengatakan: “Kemungkinan bahwa bagian pesawat akan jatuh dan mengenai seseorang sangat kecil atau hampir tidak mungkin.”
Sebuah komisi khusus telah dibentuk di Rusia untuk mencari tahu mengapa Progress gagal. Pada tahun 2011, sebuah pesawat lainnya juga hancur tidak lama setelah lepas landas di Siberia.
Walaupun Progress gagal mengantarkan kargo ke ISS, para astronot disana masih memiliki persediaan cukup hingga pengiriman berikutnya pada tanggal 19 Juni.
Seorang juru bicara Roscosmos mengatakan kepada Reuters bahwa kerugiannya mencapai 2.59 milyar rubel (Rp 663milyar).(BBC)