Sebuah perusahaan baru di Louisville, Kentucky tampaknya ingin menunjukkan betapa besarnya fenomena teknologi dan membuktikannya pada manufaktur berskala besar. Perusahaan bernama CloudDDM itu menggunakan 100 printer sebagai media produksi dan hanya merekrut tiga orang saja sebagai karyawan.
Melansir laman CNN Money, Selasa (5/5/2015), pabrik yang didirikan perusahaan tersebut menjadi tempat produksi pertama yang mesinnya beroperasi secara otomotis. Tak hanya itu, pabrik tersebut juga dapat melanjutkan barang masuk ke dalam porses distribusi melalui kapal.
"Kami memiliki 100 printer 3D berteknologi canggih yang bekerja selama 24 jam, 7 hari per minggu. Dan kami hanya membutuhkan tiga karyawan saja," terang Pendiri CloudDDM Mitch Free.
Dia menjelaskan, masing-masing karyawan memiliki tugas yang sama yaitu mengurus seluruh proses pengemasan dan pengiriman barang. Masing-masing karyawan bekerja selama delapan jam sehari.
CloudDDM menggunakan printer 3D untuk membuat prototype dan bagian produk untuk konsumen perusahaan. Para konsumen melakukan pemesanan online dengan mengunggah file 3D, dan aplikasi perusahaan akan melakukan prediksi harga seketika.
Pesanan mulai dicetak saat konsumen memasukkan info pembayarannya.
"Kami menerima pesanan yang butuh waktu sehari hingga seminggu untuk diselesaikan. Kini kisaran pesanan per minggu bisa mencapai 1.000 lembar," terang Free.
Dia menjelaskan, menggunakan mesin dapat mempercepat proses pabrik memproduksi pesanan sedikitnya hingga 50 persen lebih cepat dibandingkan manufaktur tradisional. Kini Free berusaha mencoba proses tersebut di kawasan Asia dan Eropa. (Sis/Ndw)
