Siapa bilang mengubah dunia itu harus sekolah tinggi, harus jenius, harus punya segalanya. Sahabat-sahabat-ku, kali ini saya akan membagi cerita mengenai 22 tokoh otodidak sejati yang bisa menjadi pribadi yang sukses dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga dengan membaca artikel tokoh yang belajar otodidak ini bisa menambah motivasi dan wawasan Anda.
Otodidak, hmm.. menarik ya... Banyak orang yang gagal terutama dalam kariernya karena putus sekolah, tidak tamat kuliah, nggak menerima ijazah dan lain sebagainya. Tapi kali ini, Anda akan saya buat terkagum-kagum dengan 22 tokoh luar biasa yang mampu membuktikan bahwa untuk sukses dan menguah dunia tidak harus dengan belajar di sekolah (akademi). 22 tokoh ini adalah tokoh yang sukses karena kegigihannya belajar sendiri (otodidak). Check this out...
1. Maya Angelou, Punya Segudang Gelar Tapi Tak Lulus Kuliah Maya Angelou adalah seorang penyair, aktris, pemain drama, produser film dan juga aktivis hak-hak sipil. Beliau juga seorang penulis, beberapa buku karyanya menjadi best seller di antarnya, I Know Why the Caged Bird Sings. Namun, Maya bukanlah lulusan universitas ternama, bahkan Beliau tidak lulus college-nya. Maya mendapatkan sejumlah gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai perguruan tinggi karena kemauan belajarnya yang begitu keras. Luar biasa dan salut untuk Beliau..
2. Richard Avedon, Maestronya Fotografi Wow.. ini adalah salah satu fotografer terkenal yang pernah ada di dunia ini. Namanya sudah begitu terkenal. Namun taukah Anda jika Beliau juga belajar secara otodidak dan merupakan DO dari universitas. Begini ceritanya.
Setelah lulus SMA, Richard Avedon melanjutkan kuliah di Columbia University. Namun nggak tamat karena Beliau lebih sibuk dengan hobi fotografinya. Ia belajar secara otodidak menggunakan kamera peninggalan ayahnya. Tak lama, ia menjadi seorang fotografer profesional yang menghasilkan banyak karya. Tahun 1944, ia sudah menjadi fotografer biro iklan. Namanya makin terkenal setelah ia menjadi fotografer fashion di majalah Harper's Bazaar.
Otodidak, hmm.. menarik ya... Banyak orang yang gagal terutama dalam kariernya karena putus sekolah, tidak tamat kuliah, nggak menerima ijazah dan lain sebagainya. Tapi kali ini, Anda akan saya buat terkagum-kagum dengan 22 tokoh luar biasa yang mampu membuktikan bahwa untuk sukses dan menguah dunia tidak harus dengan belajar di sekolah (akademi). 22 tokoh ini adalah tokoh yang sukses karena kegigihannya belajar sendiri (otodidak). Check this out...
1. Maya Angelou, Punya Segudang Gelar Tapi Tak Lulus Kuliah Maya Angelou adalah seorang penyair, aktris, pemain drama, produser film dan juga aktivis hak-hak sipil. Beliau juga seorang penulis, beberapa buku karyanya menjadi best seller di antarnya, I Know Why the Caged Bird Sings. Namun, Maya bukanlah lulusan universitas ternama, bahkan Beliau tidak lulus college-nya. Maya mendapatkan sejumlah gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai perguruan tinggi karena kemauan belajarnya yang begitu keras. Luar biasa dan salut untuk Beliau..
2. Richard Avedon, Maestronya Fotografi Wow.. ini adalah salah satu fotografer terkenal yang pernah ada di dunia ini. Namanya sudah begitu terkenal. Namun taukah Anda jika Beliau juga belajar secara otodidak dan merupakan DO dari universitas. Begini ceritanya.
Setelah lulus SMA, Richard Avedon melanjutkan kuliah di Columbia University. Namun nggak tamat karena Beliau lebih sibuk dengan hobi fotografinya. Ia belajar secara otodidak menggunakan kamera peninggalan ayahnya. Tak lama, ia menjadi seorang fotografer profesional yang menghasilkan banyak karya. Tahun 1944, ia sudah menjadi fotografer biro iklan. Namanya makin terkenal setelah ia menjadi fotografer fashion di majalah Harper's Bazaar.
Yang menarik dari fotografer ini adalah teknik yang digunakannya yang unik. Di kalangan fotografer "sekolahan", teknik yang digunakan oleh Richard dianggap "kontroversial'. Namun banyak juga yang suka dengan teknik dan hasil karya dari maestro ini, bahkan teknik yang digunakan oleh Richard dianggap sebagai teknik modern. Tapi yang pasti, Richard Avedon menjadi makin terkenal dan menjadi disegani oleh para fotografer kreatif.
3. Carl Bernstein… Jebolan Universitas Yang Melengserkan Presiden Yang satu ini luar biasa sekali, seorang wartawan yang mampu melengserkan Presiden AS. Hasil investigasi wartawan Washington Post ini sangat mengesankan.
Salah satunya adalah berhasil membongkar skandal yang bernama "Watergate". Yup,,, skandal yang mampu menghebohkan dunia itu sangat fenomenal hingga mampu
melengserkan Presiden Amerika saat itu, Richard Nixon. Banyak penghargaan yang
diarih oleh lagenda wartawan ini, antara lain : Pulitzer (katanya award paling bergengsi
untuk jurnalis, jadi pingin nihh... ). Namun yang pasti, Berstein sebenarnya tak sempat
menyelesaikan kuliahnya di University Of Maryland. Karier hebat nya ia bangun secara otodidak. Sedikit info nih, kisah hidup Carl Bernstein juga sudah difilmkan, yaitu tentang keberhasilannya mengungkap skandal Watergate, yup.. apalagi kalau bukan film All the President Men.
4. Ray Bradbury: Belajar dari Membaca Ia hanya lulusan SMA, namun karyanya sangat fenomenal. Bradbury juga merupakan sastrawan modern dengan karya fiksi ilmiah yang sangat fenomenal. Karya Beliau yang saya ketahui antara lain: Martian Chronicles, The Illustrated Man, dan Fahrenheit 451 (451, kaya formasi bola... ). Ia dilahirkan dari seorang ibu imigran Swedia dan ayahnya seorang tukang listrik dan telepon. Sejak kecil, Ray kecil suka pergi dan tentunya membaca di perpustakaan. Namun karena masalah ekonomi, ia tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMA. Saat ittu, Beliau adalah pedagang koran. Usai mengantar koran, Beliau selalu ke perpustakaan untuk membaca.
Berikut adalah statement Ray yang membuat saya terharu dan menangis tersedu-sedu.. (lebay,,,, hahahaha...). "Perpustakaanlah yang mengangkat saya". Dari perpustakaan jugalah, lahir karya-karya awalnya, cerpen, novel yang menjadi langkah awal kariernya sebagai penulis. Saat ini, beliau menjadi salah satu sastrawan AS terkenal dengan segudang penghargaan, salah satunya National Medal of Art yang diberikan pada tahun 2004 oleh Presiden Goerge Bush.
5. Arthur C. Clarke... Belajar dari Majalah Penulis kelahiran Inggris ini dikenal sebagai maestro fiksi ilmiah. Di antara karya terkenalnya adalah 2001: A Space Odyssey yang diterbitkan pada tahun 1968 sudah difilmkan. Hal menarik dari Arthur adalah novel-novel karyanya yang beraliran dan dipenuhi oleh cerita-cerita sains. Namun jangan berspekulasi dulu. Penulis yang satu ini bukanlah ilmuwan lulusan universitas terkenal, ia hanya seorang yang punya kemauan belajar yang besar. Jangankan lulusan universitas, masuk pun tak mampu karena kendala biaya. Kariernya diawali dari bekerja seagai auditor di sebuah lembaga pensiun.
3. Carl Bernstein… Jebolan Universitas Yang Melengserkan Presiden Yang satu ini luar biasa sekali, seorang wartawan yang mampu melengserkan Presiden AS. Hasil investigasi wartawan Washington Post ini sangat mengesankan.
Salah satunya adalah berhasil membongkar skandal yang bernama "Watergate". Yup,,, skandal yang mampu menghebohkan dunia itu sangat fenomenal hingga mampu
melengserkan Presiden Amerika saat itu, Richard Nixon. Banyak penghargaan yang
diarih oleh lagenda wartawan ini, antara lain : Pulitzer (katanya award paling bergengsi
untuk jurnalis, jadi pingin nihh... ). Namun yang pasti, Berstein sebenarnya tak sempat
menyelesaikan kuliahnya di University Of Maryland. Karier hebat nya ia bangun secara otodidak. Sedikit info nih, kisah hidup Carl Bernstein juga sudah difilmkan, yaitu tentang keberhasilannya mengungkap skandal Watergate, yup.. apalagi kalau bukan film All the President Men.
4. Ray Bradbury: Belajar dari Membaca Ia hanya lulusan SMA, namun karyanya sangat fenomenal. Bradbury juga merupakan sastrawan modern dengan karya fiksi ilmiah yang sangat fenomenal. Karya Beliau yang saya ketahui antara lain: Martian Chronicles, The Illustrated Man, dan Fahrenheit 451 (451, kaya formasi bola... ). Ia dilahirkan dari seorang ibu imigran Swedia dan ayahnya seorang tukang listrik dan telepon. Sejak kecil, Ray kecil suka pergi dan tentunya membaca di perpustakaan. Namun karena masalah ekonomi, ia tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMA. Saat ittu, Beliau adalah pedagang koran. Usai mengantar koran, Beliau selalu ke perpustakaan untuk membaca.
Berikut adalah statement Ray yang membuat saya terharu dan menangis tersedu-sedu.. (lebay,,,, hahahaha...). "Perpustakaanlah yang mengangkat saya". Dari perpustakaan jugalah, lahir karya-karya awalnya, cerpen, novel yang menjadi langkah awal kariernya sebagai penulis. Saat ini, beliau menjadi salah satu sastrawan AS terkenal dengan segudang penghargaan, salah satunya National Medal of Art yang diberikan pada tahun 2004 oleh Presiden Goerge Bush.
5. Arthur C. Clarke... Belajar dari Majalah Penulis kelahiran Inggris ini dikenal sebagai maestro fiksi ilmiah. Di antara karya terkenalnya adalah 2001: A Space Odyssey yang diterbitkan pada tahun 1968 sudah difilmkan. Hal menarik dari Arthur adalah novel-novel karyanya yang beraliran dan dipenuhi oleh cerita-cerita sains. Namun jangan berspekulasi dulu. Penulis yang satu ini bukanlah ilmuwan lulusan universitas terkenal, ia hanya seorang yang punya kemauan belajar yang besar. Jangankan lulusan universitas, masuk pun tak mampu karena kendala biaya. Kariernya diawali dari bekerja seagai auditor di sebuah lembaga pensiun.
Ketertarikannya pada Sains dimulai sejak SD. Ia menyerap ilmu sains dari majalah-majalah yang ia baca. Dari hanya baca majalah, Arthur mampu menjadi seorang yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Ilmunya pun banyak hingga mampu bekerja di Royal Air Force sebagai spesialis radar dan terlibat dalam pengembangan sistem radar Inggris. Dari hal inilah ia belajar menjadi penulis fiksi ilmiah.. SUPER>>
6. Bill Gates, Pendiri Microsoft tak Lulus Hardvard
Siapa sih yang nggak kenal Bill Gates, pemakain komputer mana sih yang nggak pernah mendengar Microsoft. Yup... Micorsoft sudah sangat fenomenal dan menjadi bagian dari keseharian manusia. Sebagian besar sistem operasi komputer saat ini adalah buatan
Microsoft. Namun taukah Anda jika Bill Gates, sang pendiri kerajaan Microsoft tak lulus kuliah?
6. Bill Gates, Pendiri Microsoft tak Lulus Hardvard
Siapa sih yang nggak kenal Bill Gates, pemakain komputer mana sih yang nggak pernah mendengar Microsoft. Yup... Micorsoft sudah sangat fenomenal dan menjadi bagian dari keseharian manusia. Sebagian besar sistem operasi komputer saat ini adalah buatan
Microsoft. Namun taukah Anda jika Bill Gates, sang pendiri kerajaan Microsoft tak lulus kuliah?
Bill mengenal komputer pada umur 13 tahun (1968) saat ia sekolah di Lakeside School. Dan dengan cepat menguasai program basic. Makin hari ia makin tertarik dengan membuat program hingga akhirnya pada 1976, ia bersama Paul Allen dan teman-teman lainnya mendirikan Microsoft. Yup... kini Bill Gates menjadi lagenda komputer dunia dan juga sebagai salah satu orang terkaya yang pernah ada di muka bumi. Luar Biasaa….
7. Walt Disney
Penggemar Disney mana yang nggak kenal dengan Walt Disney. Dunia sudah sangat mengenal siapa tokoh yang satu ini. Yap, masih banyak juga yang belum tau pendidikan dari pria pendiri Disney ini. Walt Disney ternyata tak tamat SMA.
Sejak kecil, Walt sudah menunjukkan bakat menggambarnya, bahkan ia sudah bisa menjual sketsa gambarnya ke tetangga. Walt tak tamat SMA karena ia memilih bekerja di Palang Merah dengan mencatut umur pada Perang Dunia I, Walt tau betul bagaimana meningkatkan skill menggambarnya. Ia kerja di siang hari dan kursus di malam hari. Dari
hobinya itu, Walt bercita-cita menjadi seorang kartunis. Tapi tak mudah, ia juga sempat dipecat dari tempatnya bekerja. Namun yang menarik adalah kemampuannya dalam belajar dari kesalahan.
7. Walt Disney
Penggemar Disney mana yang nggak kenal dengan Walt Disney. Dunia sudah sangat mengenal siapa tokoh yang satu ini. Yap, masih banyak juga yang belum tau pendidikan dari pria pendiri Disney ini. Walt Disney ternyata tak tamat SMA.
Sejak kecil, Walt sudah menunjukkan bakat menggambarnya, bahkan ia sudah bisa menjual sketsa gambarnya ke tetangga. Walt tak tamat SMA karena ia memilih bekerja di Palang Merah dengan mencatut umur pada Perang Dunia I, Walt tau betul bagaimana meningkatkan skill menggambarnya. Ia kerja di siang hari dan kursus di malam hari. Dari
hobinya itu, Walt bercita-cita menjadi seorang kartunis. Tapi tak mudah, ia juga sempat dipecat dari tempatnya bekerja. Namun yang menarik adalah kemampuannya dalam belajar dari kesalahan.
"Kemanapun saya pergi, saya selalu memikirkan kenapa kesalahan itu terjadi, dan bagaimana memperbaikinya." Kalimat itulah yang menunjukan bahwa kita harus meneladani Walt Disney dalam mengatasi dan kesalahan. Berkat prinsip itulah, Walt Disney mampu menjadi seorang entertainer dunia yang sangat terkenal.
8. Art Buchwald, Terus Kuliah Meski Tak Punya Hak Dapat Ijazah
Ia adalah seorang kolumnis jempolan dan orang yang humoris. Karya-karya tulisnya sering dilihat dan bisa di baca di Washington Post di mana ia sering menulis satir politik. Berkat karyanya itu, ia berhasil memperoleh hadiah Pulitzer pada tahun 1982 dan 1986. Art adalah seorang anak keturunan Yahudi Austria-Hungaria. Ayahnya sebenarnya punya bisnis gorden di keluarganya. Sayangnya, terjadi kebangkrutan ketika resesi melanda Amerika Serikat. Akibatnya, Art Buchwald dititipkan di tempat penampungan anak. Beruntung, setelah kondisi ekonomi membaik ia kembali ke keluarganya.
Sosok yang luar biasa ini ternyata tak sampai tamat SMA karena ia keluar dari sekolah untuk bergabung dengan Angkatan Laut Amerika untuk menghadapi Perang Dunia II. Ia masuk marinir dengan mencatut umur, dan ia ditugaskan di Lautan Pasifik sebagai teknisi sayap pesawat tempur AS. Pulang ke AS ia lanjut ke perguruan tinggi. Sebenarnya ia tidak masuk kuliah karena tidak tamat SMA. Namun pihak kampus mengijinkan dengan syarat tak bisa menerima ijazah. Di kampus ia meniti karier dan aktif di koran kampus hingga mampu membuatnya terkenal. Hingga saat ini, Art telah menulis di sekitar 500 surat kabar. Luar biasa…
9. James Cameron
Penggemar film mana yang tak kenal yang satu ini. Yup..James Cameron, sutradara kelahiran Kanada ini selalu berhasil membuat filmnya “meledak” di pasar dunia. Film-filmnya sangat luar biasa dan masuk dalam jajaran terbaik yang pernah ada. Sebut saja Titanic (1997) dan Avatar (2009). Mungkin banyak yang mengira kalau James Cameron adalah seorang yang kuliah di jurusan teknloggi film. Namun ia kuliah justru di jurusan psikologi. Ia kuliah di Fullerton College jurusan psikologi. Namun ia justru lebih banyak ke perpustakaan di University Of Southern California.
8. Art Buchwald, Terus Kuliah Meski Tak Punya Hak Dapat Ijazah
Ia adalah seorang kolumnis jempolan dan orang yang humoris. Karya-karya tulisnya sering dilihat dan bisa di baca di Washington Post di mana ia sering menulis satir politik. Berkat karyanya itu, ia berhasil memperoleh hadiah Pulitzer pada tahun 1982 dan 1986. Art adalah seorang anak keturunan Yahudi Austria-Hungaria. Ayahnya sebenarnya punya bisnis gorden di keluarganya. Sayangnya, terjadi kebangkrutan ketika resesi melanda Amerika Serikat. Akibatnya, Art Buchwald dititipkan di tempat penampungan anak. Beruntung, setelah kondisi ekonomi membaik ia kembali ke keluarganya.
Sosok yang luar biasa ini ternyata tak sampai tamat SMA karena ia keluar dari sekolah untuk bergabung dengan Angkatan Laut Amerika untuk menghadapi Perang Dunia II. Ia masuk marinir dengan mencatut umur, dan ia ditugaskan di Lautan Pasifik sebagai teknisi sayap pesawat tempur AS. Pulang ke AS ia lanjut ke perguruan tinggi. Sebenarnya ia tidak masuk kuliah karena tidak tamat SMA. Namun pihak kampus mengijinkan dengan syarat tak bisa menerima ijazah. Di kampus ia meniti karier dan aktif di koran kampus hingga mampu membuatnya terkenal. Hingga saat ini, Art telah menulis di sekitar 500 surat kabar. Luar biasa…
9. James Cameron
Penggemar film mana yang tak kenal yang satu ini. Yup..James Cameron, sutradara kelahiran Kanada ini selalu berhasil membuat filmnya “meledak” di pasar dunia. Film-filmnya sangat luar biasa dan masuk dalam jajaran terbaik yang pernah ada. Sebut saja Titanic (1997) dan Avatar (2009). Mungkin banyak yang mengira kalau James Cameron adalah seorang yang kuliah di jurusan teknloggi film. Namun ia kuliah justru di jurusan psikologi. Ia kuliah di Fullerton College jurusan psikologi. Namun ia justru lebih banyak ke perpustakaan di University Of Southern California.
Jelas ia membaca lebih banyak tentang ilmu untuk industri film. Namun, James tidak langsung terjun ke dunia film, Ia lebih dulu di drop out dari universitasnya, lalu ia kerja serabutan. Bahkan pernah juga jadi supir truk. Lama kelamaan mintanya muncul untuk terjun ke dunia film. Tahun 1977 ia terpanggil untuk membuat film fiksi ilmiah. Dalam 10 menit, ia berhasil menulis naskah film berjudul Xenogenesis. Untuk membuat film itu ia mengumpulkan uang, lalu menyewa kamera, lensa dan studio. Karena baru pertama kali menggunakan alat-alat itu, ia masih belum mampu menggunakannya. Setelah belajar secara otodidak dan terus menerus akhirnya tahun 1978 film dengan durasi 12 menit itu jadi.
Ia berniat meningkatkan ilmu filmnya, namun ia tidak kuliah di jurusan film. Ia langsung belajar pada ahlinya dan segera mempratekannya. Hasil belajar otodidaknya bisa kita lihat sekarang. Film seperti Rambo, Avatar, Titanic, Piranha adalah sederet film hasil karya James Cameron.
10. Lawrence Ellison, Pendiri Oracle Juga Dropp Out Universitas
Siapa sangka bahwa Lawrence Ellison, sang pendiri perusahaan software terbesar kedua di dunia adalah seorang drop out dari college. Sama halnya dengan pengusaha TI terkenal lainnya, Lawrence juga drop out, tepatnya pada tahun kedua kuliahnya. DO dari universitas ia berkarier di bidang ahli data system. Tahun 1977 ia mendirikan
Oracle karena terinspirasi dari sebuah paper karya Edgar F. Codd yang berjudul "Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.” Hingga kini, Lawrence adalah salah satu pengusaha TI papan atas dunia.
11. Agatha Christie (Agatha Miller) Agatha Christie adalah seorang penulis novel misteri papan atas dunia. Ia dijuluki Queen of Crime atau Master of The Mystery Novel. Jumlah novel yang ditulisnya ada 80 dan 30 diantaranya diangkat ke film. Tahukah anda dimana Agatha belajar hingga mampu menjadi penulis yang begitu kreatif dan produktif? Ternyata Agatha hanya belajar di rumah. Ia punya dua kaka yang berkesempatan sekolah formal, namun ibunya memutuskan Agatha belajar di rumah. Di usia 5 tahun Agatha sudah bisa membaca (sama kaya saya.. ).
Di usia 8 tahun barulah Agatha belajar dengan tutor/pendamping di rumahnya. Saat Perang Dunia I, Agatha bekerja sebagai perawat. Setelah menjadi perawat, ia bekerja di apotek. Dengan bekerja di apotek, ia banyak mengenal soal racun yang kemudian menjadi modalnya dalam menulis novel misteri. Novel pertamanya lahir setelah Agatha menerima
tantangan dari kakaknya untuk menulis novel. Novel pertamanya berjudul The Mysterious Affair at Styles. Sejak saat itu, Agatha mulai aktif dalam dunia penulisan novel. Berikut adalah hasil karya Agtha yang sudah terkenal di dunia:
10. Lawrence Ellison, Pendiri Oracle Juga Dropp Out Universitas
Siapa sangka bahwa Lawrence Ellison, sang pendiri perusahaan software terbesar kedua di dunia adalah seorang drop out dari college. Sama halnya dengan pengusaha TI terkenal lainnya, Lawrence juga drop out, tepatnya pada tahun kedua kuliahnya. DO dari universitas ia berkarier di bidang ahli data system. Tahun 1977 ia mendirikan
Oracle karena terinspirasi dari sebuah paper karya Edgar F. Codd yang berjudul "Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.” Hingga kini, Lawrence adalah salah satu pengusaha TI papan atas dunia.
11. Agatha Christie (Agatha Miller) Agatha Christie adalah seorang penulis novel misteri papan atas dunia. Ia dijuluki Queen of Crime atau Master of The Mystery Novel. Jumlah novel yang ditulisnya ada 80 dan 30 diantaranya diangkat ke film. Tahukah anda dimana Agatha belajar hingga mampu menjadi penulis yang begitu kreatif dan produktif? Ternyata Agatha hanya belajar di rumah. Ia punya dua kaka yang berkesempatan sekolah formal, namun ibunya memutuskan Agatha belajar di rumah. Di usia 5 tahun Agatha sudah bisa membaca (sama kaya saya.. ).
Di usia 8 tahun barulah Agatha belajar dengan tutor/pendamping di rumahnya. Saat Perang Dunia I, Agatha bekerja sebagai perawat. Setelah menjadi perawat, ia bekerja di apotek. Dengan bekerja di apotek, ia banyak mengenal soal racun yang kemudian menjadi modalnya dalam menulis novel misteri. Novel pertamanya lahir setelah Agatha menerima
tantangan dari kakaknya untuk menulis novel. Novel pertamanya berjudul The Mysterious Affair at Styles. Sejak saat itu, Agatha mulai aktif dalam dunia penulisan novel. Berikut adalah hasil karya Agtha yang sudah terkenal di dunia:
- 1920 The Mysterious Affair at Styles (buku pertamanya, yang memperkenalkan Hercule Poirot) – Pembunuhan di Styles
- 1922 The Secret Adversary (memperkenalkan Tommy and Tuppence) – Musuh Dalam Selimut
- 1923 Murder on the Links – Lapangan Golf Maut
- 1924 The Man in the Brown Suit – Pria Bersetelan Cokelat
- 1924 Poirot Investigates - Poirot Menyelidiki
- 1925 The Secret of Chimneys – Rahasia Chimneys
- 1926 The Murder of Roger Ackroyd – Pembunuhan atas Roger Ackroyd
- 1927 The Big Four – Empat Besar
- 1928 The Mystery of the Blue Train – Misteri Kereta Api Biru
- 1929 Partners in Crime – Pasangan Detektif
- 1929 The Seven Dials Mystery – Misteri Tujuh Lonceng
- 1930 The Murder at the Vicarage (memperkenalkan Jane Marple) – Pembunuhan di Wisma Pendeta
- 1930 The Mysterious Mr Quin (memperkenalkan Mr Harley Quin) – Mr Quin yang Misterius
- 1931 The Sittaford Mystery – Misteri Sittaford
- 1932 Peril at End House – Hotel Majestic
- 1933 The Hound of Death – Anjing Kematian
- 1933 The Thirteen Problems - Tiga Belas Kasus
- 1933 Lord Edgware Dies – Matinya Lord Edgware
- 1934 Murder on the Orient Express – Pembunuhan di Atas Orient Express
- 1934 Parker Pyne investigates – Parker Pyne Menyelidiki
- 1934 The Listerdale Mystery - Misteri Listerdale
- 1935 Three Act Tragedy – Tragedi Tiga Babak
- 1935 Why Didn't They Ask Evans? – Pembunuh di Balik Kabut
- 1935 Death in the Clouds (pertama kali terbit dengan judul Death in the Air) – Maut di Udara
- 1936 The A.B.C. Murders – Pembunuhan ABC
- 1936 Murder in Mesopotamia – Pembunuhan di Mesopotamia
- 1936 Cards on the Table – Kartu-Kartu di Meja
- 1937 Death on the Nile – Pembunuhan di Sungai Nil
- 1937 Dumb Witness – Saksi Bisu
- 1937 Murder in the Mews - Pembunuhan di Lorong
- 1938 Appointment with Death – Perjanjian dengan Maut
- 1939 Ten Little Niggers (juga terbit dengan judul And Then There Were None, Ten Little Indians) – Sepuluh Anak Negro
- 1939 Murder is Easy – Membunuh Itu Gampang
- 1939 Hercule Poirot's Christmas – Pembunuhan di Malam Natal
- 1941 Evil Under the Sun – Pembunuhan di Teluk Pixy
- 1941 N or M? – N atau M?
- 1941 One, Two, Buckle My Shoe – Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya
- 1942 The Body in the Library – Mayat dalam Perpustakaan
- 1942 Five Little Pigs (juga terbit dengan judul Murder in Retrospect) - Mengungkit Pembunuhan
- 1942 The Moving Finger – Pena Beracun
- 1944 Towards Zero – Menuju Titik Nol
- 1944 Sparkling Cyanide – Kenangan Kematian
- 1945 Death Comes as the End – Ledakan Dendam
- 1946 The Hollow – Rumah Gema
- 1947 The Labours of Hercules – Tugas-tugas Hercules
- 1948 There is a Tide (juga terbit dengan judul Taken at the Flood) – Mengail di Air Keruh
- 1949 Crooked House – Buku Catatan Josephine
- 1950 A Murder is Announced – Iklan Pembunuhan
- 1951 They Came to Baghdad – Mereka Datang ke Bagdad
- 1952 Mrs McGinty's Dead – Mrs McGinty Sudah Mati
- 1953 A Pocket Full of Rye – Misteri Burung Hitam
- 1953 After the Funeral (juga terbit dengan judul Funerals are Fatal) – Setelah Pemakaman
- 1955 Hickory Dickory Dock (juga terbit dengan judul Hickory Dickory Death) – Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa
- 1955 Destination Unknown – Menuju Negeri Antah Berantah
- 1956 Dead Man's Folly – Kubur Berkubah
- 1957 4.50 from Paddington (juga terbit dengan judul What Mrs. McGillycuddy Saw!) – Kereta 4.50 dari Paddington
- 1957 Ordeal by Innocence – Mata Rantai yang Hilang
- 1959 Cat Among the Pigeons – Kucing di Tengah Burung Dara
- 1960 The Adventure of the Christmas Pudding - Skandal Perjamuan Natal
- 1961 The Pale Horse
- 1962 The Mirror Crack'd from Side to Side – Dan Cermin Pun Retak
- 1963 The Clocks – Mayat Misterius
- 1964 A Caribbean Mystery – Misteri Karibia
- 1965 At Bertram's Hotel – Hotel Bertram
- 1966 Third Girl – Gadis Ketiga
- 1967 Endless Night - Malam Tanpa Akhir
- 1968 By the Pricking of My Thumbs – Rumah di Tepi Kanal
- 1969 Hallowe'en Party – Pesta Halloween
- 1970 Passenger to Frankfurt – Penumpang ke Frankfurt
- 1971 Nemesis – Nemesis
- 1972 Elephants Can Remember – Gajah Selalu Ingat
- 1973 Postern of Fate (kisah terakhir Tommy and Tuppence, novel terakhir Christie) – Gerbang Nasib
- 1974 Poirot's Early Cases – Kasus-Kasus Perdana Poirot
- 1975 Curtain (kasus terakhir Poirot, ditulis empat dekade sebelumnya) – Tirai
- 1976 Sleeping Murder (kasus terakhir Miss Marple, ditulis empat dekade sebelumnya) – Pembunuhan Terpendam
- 1979 Miss Marple's Final Cases - Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple
- 1991 Problem at Pollensa Bay - Masalah di Teluk Pollensa
- 1997 While the Light Lasts - Saat Hari Terang