Bocoran kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) oleh WikiLeaks menyebutkan laporan Human Right Watch (HRW) tahun lalu yang menuduh pasukan Kopassus telah melakukan pelanggaran HAM di Papua. Laporan HRW itu masih diragukan.
Dalam bocoran kawat diplomatik itu, pihak Kedubes AS menilai laporan HRW itu dianggap tidak berimbang dan belum dapat dikonfirmasi.
"Tuduhan penyiksaan tersebut sepertinya tidak menyentuh standar penyelidikan pelanggaran HAM," menurut bocoran kawat diplomatik dari WikiLeaks yang dimuat oleh the Sidney Morning Herald, Jumat (17/12/2015).
Isu pelanggaran HAM memang menjadi perhatian pihak asing. Khususnya pelanggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di masa lalu dibawah pemerintahan mantan Presiden Soeharto, yang bertahan hingga 32 tahun.
Pada Mei 2008, Kepala Staf Gabungan AS Laksamana Mike Mullen sempat diberikan masukan oleh diplomat AS yang menyatakan, "Halangan utama untuk memperluas kerjasama (militer AS dengan Kopassus) adalah kegagalan Pemerintah Indonesia untuk menangani masalah HAM di masa lalu".
Pernyataan yang terdapat dalam bocoran kawat diplomatik itu, juga menyambut baik reformasi yang dijalankan TNI selama ini. Namun reformasi tersebut tidak berarti memasukan ke penjara para jenderal yang dianggap terlibat dalam pelanggaran HAM di masa lalu.
sumber : http://international.okezone.com/read/2015/12/17/18/404566/wilileaks-sebut-kopassus-lakukan-penyiksaan-di-papua