Para ilmuwan di Cina mengatakan mereka berhasil menemukan spesies baru dinosaurus, yang uniknya mempunyai sayap mirip kelelawar. Penemuan ini diyakini bisa membantu menjelaskan evolusi dinosaurus menjadi burung.
Berdasarkan analisis fosil yang ditemukan di Provinsi Hebei 10 tahun lalu, ilmuwan Cina memperkirakan dinosaurus mirip kelelawar itu hidup sekitar 160 juta tahun silam, di periode Jurassic. Analisis ini terbitkan di jurnal Nature edisi Rabu (29/4/2015).
Mahluk bersayap yang dinamai "Yi qi" (yang berarti: sayap aneh) diperkirakan berbobot 230 gram dan panjangnya hanya 63 cm. Berbeda dari dinosaurus mirip burung lainnya, dinoasaurus ini punya sayap yang terbuat dari membran, seperti kelelawar, tidak seperti sayap burung yang diselimuti bulu.
Xu Xing, ilmuwan yang memimpin penelitian itu, mengatakan bahwa Yi qi adalah "experimen evolusi yang gagal". Dengan kata lain, dinosaurus itu berusaha berkembang menjadi burung yang kita kenal dewasa ini, tetapi gagal.
"Ini adalah sebuah eksperimen yang gagal. Ini adalah evolusi buntu," kata Xu.
"Selama 30 tahun terakhir ada begitu banyak penemuan yang menunjukkan bahwa burung adalah keturunan dinosaurus. Ini adalah contoh luar biasa, bagaimana dinosaurus berusaha berubah menjadi burung," imbuh Xu.
Tetapi Xu mengingatkan bahwa meski mempunyai sayap, Yi qi belum tentu bisa terbang. Ia mengatakan, dari bentuk sayapnya, Qi yi kemungkinan besar melayang dari pada terbang seperti burung.
Kini fosil Qi yi disimpan di sebuah museum di Provinsi Shandong. Xu dan timnya berharap bisa menemukan lebih banyak lagi fosil dinosaurus itu untuk bisa mengenal lebih jauh spesies baru tersebut. (CNN)