Video Game perang, seperti menembak, dapat melatih para pemainnya agar bisa membuat keputusan yang benar lebih cepat. Hal tersebut telah diuji oleh sebuah studi yang meneliti tentang pengaruh video game tersebut.
Para ilmuwan mengklaim, bahwa bermain video game action menghasilkan "sensitifitas tinggi" yang meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam video-game, namun juga kemampuan dalam kehidupan nyata, seperti : menyetir, navigasi, mengikuti teman dalam kerumunan, membaca tulisan yang kecil, seperti yang dikutip dari Press Association, Selasa (14/9/2015).
"Para pemain game action membuat keputusan benar lebih cepat. Apabila kamu adalah seorang dokter bedah atau sedang berada di medan pertempuran, hal tersebut bisa membuat perbedaan yang besar," ujar Daphne Baveller, orang yang menulis penelitian tersebut di jurnal Current Biology.
Sebuah kelompok yang terdiri dari gamer yang berumur 18 sampai 25 tahun dibagi dua oleh para ilmuwan dari University of Rochester, New York, dengan setengah bermain game Call Of Duty 2 selama 50 jam, dan setengahnya lagi bermain game The Sims 2 selama 50 jam. Masing-masing partisipan diberi beberapa tes. Hasilnya, grup pertama (yang memainkan game Call Of Duty 2) menjadi 25 persen lebih cepat dalam mengambil keputusan.
Otak mengakumulasi bagian kecil dari informasi audio dan visual, sampai menampung informasi yang cukup untuk membuat keputusan : "Apa yang harus dilakukan?"
Penelitian tersebut, nampaknya akan menyenangkan para gamer, yang sering dibilang bahwa bermain video-game adalah perbuatan yang buang-buang waktu saja.
sumber: http://siradel.blogspot.com/2015/09/video-game-perang-tingkatkan-kemampuan.html