Meski berprofesi sebagai seorang tukang parkir, Cahyono tak pernah patah arang untuk mencari rezeki. Lewat pekerjaannya itu pula, pria berusia 55 tahun ini mampu membiayai istri dan kedua putranya.
Sejak 2002 lalu, Cahyono mulai bekerja sebagai juru parkir di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Keberadaan keluarga membuatnya semakin bersemangat untuk mencari uang dalam menghadapi kerasnya hidup di ibu kota.
"Alhamdulillah, meskipun kehidupan perekonomian saya pas-pasan," ungkap Cahyono kepada merdeka.com ditemui di sela-sela tugasnya, Sabtu (9/5).
Meski sang ayah bekerja sebagai juru parkir, ternyata tak membuat putranya Noval (25) minder. Berkat ketekunannya, buah hatinya berhasil meraih beasiswa untuk menyelesaikan kuliah dan meraih gelar sarjana.
"Saya sangat bersyukur mempunyai anak ulet dan tekun. Dari ketekunan, anak saya (Noval) yang pertama mendapatkan beasiswa dari kuliahnya sampai sarjana," tuturnya dengan nada bahagia.
Cahyono mengungkapkan, sejak SD Novel sudah rajin membaca, baik buku pelajaran atau ilmu pengetahuan. Bahkan, hal itu seakan menjadi hobinya sejak kecil.
Di tengah perjuangannya yang berat, Cahyono terharu dengan niat yang besarnya untuk membantu orang tua. "Pak, aku ingin mengurangi beban bapak untuk biayai pendidikan. Mudah-mudahan saya mendapatkan beasiswa ya pak, doain saya," ujarnya terharu.
Tak disangka, berkat doa Cahyono pula, Novel mendapatkan beasiswa yang diinginkannya. Kondisi ini membuatnya bangga terhadap putranya.
"Tak di sangka anak saya mendapatkan beasiswa, apa yang di inginkan nya itu. Tak apa-apa lah meskipun saya tamatan SD, hanya seorang tukang parkir, saya bangga kepada anak saya sampai sarjana," tutupnya.
[tyo]