Mantan guru Matematika asal Inggris bercerai dengan istrinya seorang pebisnis kaya di Negeri Britania itu. Alasannya, dia ternyata tidak bisa menikmati kemewahan.
Tony Hawken menceraikan pasangannya Xiu Li berdarah China yang kini menetap di Inggris. Perempuan itu menjadi salah satu taipan di Negeri Tiga Singa dengan bisnisnya yakni membangun pusat perbelanjaan di bekas penampungan warga China terkena serangan udara dan aset itu bernilai Rp 210,4 triliun serta menjadikan Li salah satu jajaran pengusaha kaya versi majalah The Sunday Times.
Menurut majalah bisnis Forbes total kekayaan Li senilai Rp 250 triliun. Dia juga memiliki aset perusahaan anggur, kapal pesiar, 11 pusat perbelanjaan, dan pemilik klub sepak bola China Guizhou Renhe kini ada di urutan ketiga liga lokal Negeri Tirai Bambu itu.
Namun ini membuat Hawken muak. Dia justru merasa nyaman menyantap makan siangnya di kedai sederhana. Meski kaya dia masih rajin membeli buku bekas dan ogah mengenakan pakaian mahal berlabel desainer dunia.
"Saya benar-benar asing dengan semua ini. Saya dibesarkan dengan cara yang lain dari ini. Saya tidak akan pernah bisa jadi orang kaya," ujar Hawken.
Hawken mendapat harta gono gini dari sang istri senilai Rp 19,1 miliar. Meski tak ada setengah harta mantan pasangannya itu namun buat lelaki ini sangat cukup. Rencananya dia akan membuka bisnis kecil-kecilan dan hidup di apartemen sederhana.
Pasangan ini bertemu lewat sebuah kencan buta saat dia masing mengajar dan Li membutuhkan guru bahasa Inggris. Mereka pun saling suka dan akhirnya menikah, namun kesibukan Li membuat dia dan Hawken jarang bersama. Selama menjadi suami Li, Hawken mengajar matematika gratis bagi anak kurang mampu.
Buat Hawken satu-satunya penyesalan yakni tidak bercerai cepat dari Li. Namun hal itu ditundanya lantaran tak ingin mempengaruhi anak mereka bernama William.
(sumber)
