Berkhamsted, Herts, Payudara, vagina, rahim dan semua hormon khas perempuan milik Lisa Keepence dihilangkan demi cita-citanya menjadi 100 persen laki-laki. Lisa tak mau hanya sekedar berubah fisik luarnya saja menjadi laki-laki tapi semua hal-hal tentang tubuh perempuan dipreteli lewat operasi.
Lee (43 tahun) terlahir sebagai seorang perempuan bernama Lisa Keepence. Tapi dalam 3 tahun terakhir ia menjalani berbagai macam operasi dan pengobatan hormon agar bisa berubah 100 persen menjadi seorang laki-laki.
"Saya telah kehilangan setengah hidup saya tinggal di tubuh yang salah, dan sekarang saya akhirnya merasa sudah normal. Sebelum oeprasi hidup saya tidak jelas arahnya, saya hanya punya sedikit kepercayaan atau harga diri," ujar Lee, seperti dikutip dari The Sun, Jumat (23/9/2011).
Sejak usia 3 tahun Lee sangat menyukai sepakbola, ia tumbuh dengan bermain sepak bola bersama anak laki-laki dan tidak pernah menyentuh boneka serta selalu memotong pendek rambutnya. Ia semakin membenci dirinya ketika memasuki pubertas dan orangtuanya selalu berpikir bahwa Lee adalah ada anak yang tomboi.
"Saat payudara saya berkembang, saya bingung dengan keadaan ini dan saya makin benci saat harus mengalami menstruasi. Saya kadang memperban payudara, menjaga rambut agar tetap pendek dan mengenakan pakaian pria," ujar Lee yang berasal dari Berkhamsted, Herts.
Kondisi yang dialami oleh Lee ini termasuk dalam kategori gender dysphoria, yaitu suatu kondisi yang mana ia percaya bahwa jenis kelamin yang sebenarnya adalah berbeda dengan jenis kelamin saat dilahirkan.
Hal ini mendorong orang melakukan transisi atau perubahan jenis kelamin, umumnya sekitar 80 persen perubahan terjadi dari laki-laki menjadi perempuan dan hanya 20 persen yang dari perempuan ke laki-laki.
Untuk mengubah jenis kelamin menjadi laki-laki, hal pertama yang dilakukannya adalah menyuntikkan hormon testosteron setiap 3 minggu yang dimulai pada Mei 2008. Setelah menjalani terapi hormon, ia mulai merasakan perubahan seperti menstruasi yang berkurang, suara semakin berat dan wajah serta tubuhnya ditumbuhi rambut.
Operasi berikutnya pada Juni 2010 untuk melakukan mastektomi penuh yang mana mengangkat payudara Lee yang berukuran 36D. Pada November 2010 ia menjalani phalloplasty selama 12 jam yang mana ahli bedah akan membuat penis untuk Lee dengan menggunakan kulit dan 2 pembuluh darah yang dicangkokkan dari lengan kirinya.
"Kondisi itu sangat menyakitkan karena saya harus menggunakan penyangga lengan selama 4 minggu dan saya hampir tidak bisa berjalan atau menggunakan lengan saya," ungkapnya.
Pada Mei 2011 ahli bedah mengangkat rahim dan ovariumnya lalu menciptakan sistem sistem buang air kecil. Namun hal ini belum sepenuhnya selesai, karena masih ada beberapa operasi yang harus dilakukannya.
Pada Oktober nanti ia akan melakukan operasi implan silikon yang akan digunakan untuk membuat buah zakar dan operasi lanjutan pada Desember untuk menyelesaikan sistem pompa tiup yang akan ditanamkan ke dalam penis sehingga memungkinkannya mampu ereksi.
"Kebanyakan orang akan berhenti setelah terapi hormon dan menghilangkan payudara. Tapi bagi saya, saya ingin menjadi manusia seutuhnya baik secara fisik maupun mental," ujar Lee.
Saat ini Lee tengah menunggu semua operasinya selesai sebelum ia memulai suatu hubungan. Beruntung sang ibu, Michelle (63 tahun) sangat mendukung, ia pun mendapatkan dukungan dari teman dan keluarganya.
Sumber: http://www.detikhealth.com