Menurut para peneliti hubungan antara waktu menonton dengan kematian dini sebagian dapat disebabkan bahwa duduk langsung berhadapan dengan monitor TV dapat mengurangi risiko pengembangan indikator biologis tertentu dari gangguan kardiovaskular. Hasil juga menunjukkan bahwa mereka yang menonton TV selama empat jam sehari atau lebih, memiliki 46 persen peningkatan risiko kematian dari berbagai penyebab dan 80 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang menonton TV kurang dari dua jam sehari. Demikian dilansir Live Science, Senin (11/1).
Di Australia dan Inggris Raya, orang rata-rata menonton TV sekitar tiga jam sehari, sementara di Amerika Serikat, rata-rata waktu menonton harian adalah sekitar 5 jam, hasil laporan terbaru dari Nielsen Company. Siapa pun yang duduk untuk jangka waktu yang panjang mungkin menghadapi risiko, kata peneliti.
Penelitian ini diikuti 3.864 pria dan 4.954 wanita yang berusia di atas 25 tahun. Studi nasional dimaksudkan untuk melihat prevalensi diabetes, penyakit jantung dan penyakit ginjal, dan berusaha untuk memahami faktor-faktor risiko bagi kondisi seperti ini.
Kondisi seperti ini tidak hanya berlaku bagi orang-orang gemuk, orang kurus pun juga berisiko. “Bahkan jika seseorang memiliki berat badan yang sehat, duduk untuk jangka waktu yang lama masih mempunyai pengaruh yang tidak sehat pada gula darah dan lemak darah,” ujar David Dunstan, penulis dan peneliti di Baker IDI Heart dan Diabetes Institute di Victoria, Australia.
Karena itu, para peneliti mengingatkan kita melakukan olah raga secara teratur, menghindari duduk dengan waktu yang lama. Bergerak lebih banyak dan lebih sering sangat baik untuk kesehatan.
sumber : liputan6.com