Jika si kecil terkena serangan asma orangtua pasti panik karena tidak tega melihat anak sulit sekali bernapas. Lakukan pertolongan pertama jika serangan asma muncul yang bisa dilakukan orangtua.
Serangan asma berakibat anak sulit bernapas terutama napas keluar, sulit berbicara, frekuensi batuk yang meningkat serta diikuti dengan suara mengi. Jika sangat parah bisa timbul warna kebiruan di wajah dan bibirnya.
Penyebab asma pada anak-anak sama dengan orang dewasa yaitu akibat peradangan pada saluran pernapasan. Peradangan ini membuat saluran udara menjadi terlalu sensitif sehingga menimbulkan gejala seperti batuk kecil, napas berbunyi atau sesak napas.
Anak yang memiliki asma biasanya karena faktor keturunan dari riwayat keluarga yang punya asma terutama orangtuanya. Faktor lain seperti terpapar asap rokok, memiliki alergi tertentu, hidup di daerah yang memiliki polusi udara, lahir dengan berat badan yang rendah serta mengalami obesitas.
Meskipun sampai saat ini asma belum dapat disembuhkan, tapi serangan asma bisa dikontrol. Seperti dikutip dari Childrenfirst, Sabtu (9/1/2010) ada beberapa langkah yang bisa dilakukan jika anak terkena serangan asma, yaitu:
1. Berikan dan membantunya menggunakan obat semprot inhaler.
2. Membantu anak ke posisi yang nyaman terutama duduk tegak sambil bersandar, jangan memposisikan anak untuk tiduran.
3. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
4. Berikan anak ruang yang cukup lapang agar tidak bertambah sesak.
5. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik seperti membuka jendela atau pintu jika diperlukan.
6. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler kembali.
7. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Untuk anak yang sudah cukup besar biasanya sudah sadar dan mengerti kondisinya sehingga tahu bagaimana mencegah agar tidak terjadi serangan asma dan membuat kondisinya menjadi lebih baik.
Sumber:Detik.com
Serangan asma berakibat anak sulit bernapas terutama napas keluar, sulit berbicara, frekuensi batuk yang meningkat serta diikuti dengan suara mengi. Jika sangat parah bisa timbul warna kebiruan di wajah dan bibirnya.
Penyebab asma pada anak-anak sama dengan orang dewasa yaitu akibat peradangan pada saluran pernapasan. Peradangan ini membuat saluran udara menjadi terlalu sensitif sehingga menimbulkan gejala seperti batuk kecil, napas berbunyi atau sesak napas.
Anak yang memiliki asma biasanya karena faktor keturunan dari riwayat keluarga yang punya asma terutama orangtuanya. Faktor lain seperti terpapar asap rokok, memiliki alergi tertentu, hidup di daerah yang memiliki polusi udara, lahir dengan berat badan yang rendah serta mengalami obesitas.
Meskipun sampai saat ini asma belum dapat disembuhkan, tapi serangan asma bisa dikontrol. Seperti dikutip dari Childrenfirst, Sabtu (9/1/2010) ada beberapa langkah yang bisa dilakukan jika anak terkena serangan asma, yaitu:
1. Berikan dan membantunya menggunakan obat semprot inhaler.
2. Membantu anak ke posisi yang nyaman terutama duduk tegak sambil bersandar, jangan memposisikan anak untuk tiduran.
3. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
4. Berikan anak ruang yang cukup lapang agar tidak bertambah sesak.
5. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik seperti membuka jendela atau pintu jika diperlukan.
6. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler kembali.
7. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Untuk anak yang sudah cukup besar biasanya sudah sadar dan mengerti kondisinya sehingga tahu bagaimana mencegah agar tidak terjadi serangan asma dan membuat kondisinya menjadi lebih baik.
Sumber:Detik.com