John Tunney
Kecerobohan dalam operasi pengangkatan tumor di kepala berakibat fatal. Seorang pasien kehilangan sebagian otak yang berfungsi sebagai pusat penglihatan serta daya ingat, karena dokter mengiranya sebagai tumor lalu mengeluarkannya.
Parahnya lagi, setelah kondisi pasien membaik barulah diketahui bahwa tumor tersebut sebenarnya tidak perlu dioperasi. Pemberian obat-obat kemoterapi sudah cukup untuk mengontrol kondisi pasien, karena tumornya tidak terlalu ganas dan belum menyebar.
Meski kondisinya sudah membaik, pasien bernama John Tunney tersebut harus menderita cacat permanen di otaknya. Kemampuan melihatnya rusak sebagian, sedangkan ingatannya juga banyak yang terhapus sehingga mengalami amnesia atau hilang ingatan.
"Kerusakan otak John telah menghancurkan hidupnya. Sebelumnya dia orangnya santai dan sangat aktif. Sangat mengecewakan melihat ia berubah karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi," ungkap istri John, Pamela seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (25/8/2011).
Baru setelah jaringan tumor yang sesungguhnya diambil, dokter menyimpulkan bahwa sebenarnya tumornya tidak perlu diangkat. Tumor yang belum terlalu ganas itu masih bisa dijinakkan dengan obat-obat kemoterapi, sehingga tidak perlu ada operasi pengangkatan.
Melalui pengacaranya, John dan keluarganya berniat mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan. Apalagi pihak rumah sakit telah mengakui terjadinya kesalahan prosedur dan sudah meminta maaf.
Sumber: http://www.pinginlihat.blogspot.com/2011/08/ceroboh-dokter-bedah-bukannya-angkat.html