Di Perancis ada sebuah jalan kendaraan yang terbilang sangat menantang. Bagaimana tidak? Jalan tersebut masih digunakan lalu lalang namun kerap "hilang" terendam air laut.
Meski di Jindo, Korea Selatan, ada lintasa serupa tapi keunikan Passage du Gois terletak pada panjangnya yang luar biasa yaitu 4,5 km. Namun pada abad ke-18, jalan lintas itu lebih panjang karena garis pantainya lebih jauh. Passage du Gois terbentuk secara alamiah.
Dulu satu-satunya cara untuk mencapai Noirmoutier adalah menggunakan perahu. Lalu terbentuklah Teluk Bourgneuf secara bertahap akibat timbunan lumpur sehingga memungkinkan manusia dan binatang menggunakannya untuk menuju Noirmoutier. Tak heran karena asal muasal nama "Gois" sendiri adalah berjalan sambil membasahi sepatu dan baru pada 1701 jalan lintas itu dicantumkan dalam peta.
Melintasi causeway seperti ini pun terbilang berbahaya. Meski peringatan air pasang sewaktu-waktu telah ditulis di kedua sisi jalan tapi setiap tahunnya tetap banyak pengunjung yang terjebak air laut pasang. Jika terjebak maka bisa memanjat menara-menara penyelamatan untuk menunggu diselamatkan atau air kembali surut.
Dengan tantangannya itu, Passage du Gois pun menjadi populer di kalangan turis. Saat surut banyak wisatawan yang berjalan-jalan, naik sepeda atau mengendarai mobil melintas hingga sengaja mencari kerang yang diendapkan arus di lintasan. Di sana juga digunakan sebagai jalur lomba balap sepeda Tour de France pada 1999.
sumber