Sebagai seorang ustad, Yusuf Mansur menyerukan untuk bereaksi atas penghinaan tersebut dengan cara yang santun. "Kalo orang-orang kita jago bikin kartun, bikin film, berarti kita bisa bikin film dong. Jawab pakai prestasi, jawab pakai karya lagi, tapi bukan bales meledek, kayak film Omar Bin Khattab itu kan keren. Tunjukan dengan karya kita bahwa Islam itu tidak seperti yang digambarkan mereka," ujarnya di Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (14/9/2012).
Saran ustad bukan tanpa alasan. Sang Ustad menggambarkan, di jamannya, sosok Nabi Muhammad SAW pun selalu mendapat caci maki, tapi dengan sabar beliau merespon hinaan tersebut.
"Rasul sendiri waktu di jamannya, Subhanallah, beliau dihina, ditimpuk, beliau justru bilang sama malaikat yang geram dengan ulah kaum kafir yang ingin membenamkan kaum tersebut dengan gunung, 'Gak usah, mereka kaum yang tidak mengetahui', akhirnya daerah itu jadi Islam," terangnya.
Yusuf Mansyur menegaskan kesantunan bereaksi bukan berarti tidak peduli. "Rasa marah itu harus ada, tapi bukan berarti harus anarkis," pungkasnya. (kpl/hen/uji/mae)