Kurang tidur bisa berakibat fatal jika dibiarkan jadi kebiasaan. Remaja yang jumlah jam tidurnya sangat sedikit cenderung depresi bahkan punya pikiran ingin bunuh diri. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil analisa terhadap 15.000 partisipan dan orang tua di Amerika.
Peneliti menemukan setengah remaja atau orang dewasa tidur di atas jam 10 malam bahkan tiga perempatnya dibiarkan tidur di atas tengah malam. Dalam Journal Sleep disebutkan bahwa hampir 24 persen remaja yang kurang tidur mengalami depresi dan seperlimanya punya pikiran bunuh diri.
"Hasil studi ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kurang tidur merupakan faktor pemicu depresi. Padahal kualitas tidur yang cukup bisa mencegah dari berbagai penyakit," kata James Gangwisch dari Columbia University, New York seperti dilansir Dailymail, Senin (4/1/2009).
Menurut Gangwisch, kecukupan tidur akan mempengaruhi bagaimana otak merespons sesuatu dan menangani stres. Kurang tidur juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan tingkat konsentrasi. Studi yang dirilis oleh American Academy of Sleep Medicine menyarankan agar remaja tidur sebanyak 8 jam setiap malamnya.
"Masalahnya adalah lingkungan saat ini sudah berubah. Remaja sekarang lebih banyak terpapar lampu terang, play station, TV dan komputer yang membuat produksi hormon melatonin (hormon ngantuk yang muncul saat gelap) terhenti dan akibatnya seseorang akan lebih susah tidur. Belum lagi dengan aktivitas menelepon dan SMS-an yang sering dilakukan remaja sampai larut malam," ujar Gangwisch.
Meski sering disepelekan tapi kebiasaan kurang tidur adalah penyebab fatal yang akan membuat seseorang tampak lemah, lesu dan tidak bersemangat. Mulai 2010, jadikanlah tidur cukup selama 8-9 jam sebagai resolusi untuk memulai hari dengan lebih semangat.
Sumber : health.detik
Peneliti menemukan setengah remaja atau orang dewasa tidur di atas jam 10 malam bahkan tiga perempatnya dibiarkan tidur di atas tengah malam. Dalam Journal Sleep disebutkan bahwa hampir 24 persen remaja yang kurang tidur mengalami depresi dan seperlimanya punya pikiran bunuh diri.
"Hasil studi ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kurang tidur merupakan faktor pemicu depresi. Padahal kualitas tidur yang cukup bisa mencegah dari berbagai penyakit," kata James Gangwisch dari Columbia University, New York seperti dilansir Dailymail, Senin (4/1/2009).
Menurut Gangwisch, kecukupan tidur akan mempengaruhi bagaimana otak merespons sesuatu dan menangani stres. Kurang tidur juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan tingkat konsentrasi. Studi yang dirilis oleh American Academy of Sleep Medicine menyarankan agar remaja tidur sebanyak 8 jam setiap malamnya.
"Masalahnya adalah lingkungan saat ini sudah berubah. Remaja sekarang lebih banyak terpapar lampu terang, play station, TV dan komputer yang membuat produksi hormon melatonin (hormon ngantuk yang muncul saat gelap) terhenti dan akibatnya seseorang akan lebih susah tidur. Belum lagi dengan aktivitas menelepon dan SMS-an yang sering dilakukan remaja sampai larut malam," ujar Gangwisch.
Meski sering disepelekan tapi kebiasaan kurang tidur adalah penyebab fatal yang akan membuat seseorang tampak lemah, lesu dan tidak bersemangat. Mulai 2010, jadikanlah tidur cukup selama 8-9 jam sebagai resolusi untuk memulai hari dengan lebih semangat.
Sumber : health.detik