Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan telah mengikuti perhelatan tahunan Seafood Expo Global (SEG) 2015 di Brussel tanggal 21-23 April 2015. Acara tersebut merupakan perhelatan tahunan sebagai ajang mempromosikan produk perikanan Indonesia ke internasional.
Direktur Jenderal Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Saut P Hutagalung mengatakan, dalam ajang tersebut banyak produk Indonesia yang diminati. "Produk utama yang diminati antara lain tuna, udang, snapper, grouper, octopus dan meka," kata dia di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Dia mengungkapkan, sebanyak 17 perusahaan lokal turut serta dalam perhelatan tersebut. Dia bilang, dari ajang tersebut RI bisa meraup jutaan dolar Amerika Serikat (AS).
"Potensial transaksi peserta paviliun Indonesia diperkirakan mencapai US$ 50 juta pada tiga bulan setelah pameran," katanya.
Selain SEG, KKP juga berpartisipasi dalam European Tuna Conference yang digelar pada 20 April 2015 di Brussel. Dalam gelaran tersebut Indonesia menyampaikan langkah tegas yang dilakukan dalam melawan IUU Fishing.
Adapun rinciannya yakni kebijakan moratorium, larangan transhipment, pembentukan satgas Anti IUU Fishing, evaluasi dan verifikasi kapal perikanan serta penenggalaman 24 kapal asing.
"Selain itu disampaikan juga penanganan kasus Benjinan sebagai upaya memerangi IUU Fishing dan berbagai kejahatan terkait," paparnya.
Dari rangkaian acara itu, dia bilang Indonesia memperoleh simpati dari lembaga-lembaga internasional. "Datang dari Uni Eropa, asosiasi yang menangani impor Eropa, kemudian LSM besar seperti WWF Italia, Spanyol mereka datang ke booth kita. Karena mereka melihat tema keberlanjutan kita itu. Mereka menemukan ada negara yang sangat pro terhadap itu. Mereka juga mencari tahu soal kasus perbudakan," tandas dia. (Amd/Ndw)