Safety belt (sabuk pengaman) saat ini adalah peralatan pengaman yang mutlak harus ada. Jika tidak anda akan berurusan dengan aparat penegak hukum, tentu akan sangat repot. Namun, apa jadinya jika safety belt anda rusak? Mungkin anda dapat meniru pengalaman pribadi saya.
Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik.
Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi?
Ada solusi buat anda jika anda mengalaminya berdasarkan pengalaman yang saya alami, yang dapat anda aplikasikan.
Pegas atau per safety belt itu sering patah pada bagian tengah yang terhubung dengan as (poros) penggulung safety belt. Bagian tengah memiliki beban kerja yang lebih berat karena sering berputar.
Pertama, lepas penggulung safety belt dari dinding (body) mobil, cara detail lepasnya tergantung masing-masing mobil.
Gambar 1 - Tempat Per Safety Belt
Kedua, buka penutup pegas (per) yang ada dibagian samping penggulung. Pastikan kalau yang dibuka adalah tempat per, karena pada bagian sisi samping yang lain adalah pengunci safety belt yang berfungsi jika safety belt ditarik mendadak. Biasanya tempat per lebih kecil, untuk memastikan anda bisa mengintipnya dari sisi bagian bawah.
Gambar 2 - Per dan Penahan serta Patahannya
Ketiga, lihat bagian yang patah kemudian rencanakan untuk membuat bengkokan seperti bagian yang patah. Keluarkan per dari tempatnya perlahan-lahan dan hati-hati karena jika tidak per akan keluar tiba-tiba (basa jawa: njepat) karena dorongan energi potensial yang ada dalam gulungan per. Per terbuat dari baja dan akan patah dengan sendirinya bila dibengkokkan pada derajat kebengkokan tertentu, maka diperlukan trik khusus untuk membentuknya seperti patahan sebelumnya.
Gambar 3 - Pegas dikeluarkan dan Patahannya
Keempat, Setelah pegas keluar. Panaskan pegas sampai merah kemudian bentuk seperti patahannya. Ingat, karena terbuat dari baja, cara bentuknya pun harus perlahan-lahan. Panaskan lagi dan bengkokkan, lakukan secara berulang sampai terbentuk seperti patahannya.
Gambar 4 - Pegas (per) dipanaskan dan dibentuk seperti semula
Kelima, dinginkan pegas dalam suhu normal dan jangan sampai didinginkan menggunakan air karena hal itu secara metalurgi menyebabkan terbentuknya pori-pori yang berakibat gampang patahnya logam.
Gambar 5 - Pegas yang telah dipanaskan dan dibentuk mirip seperti semula
Keenam, rakit kembali per pada tempatnya, lalu diamkan. Ukur panjang tali safety belt pada dudukan semula, kemudian gulung sisa tali pada as penggulung. Perhatikan arah menggulungnya dengan mengamati posisi gigi penguncinya. Lakukan urutan pekerjaan keenam ini seperti urutan diatas.
Ketujuh, setelah panjang tali safety belt telah terukur, pasang tempat per pada penggulung tali. Pastikan bagian tengah gulungan per menancap pada poros as penggulung kemudian keraskan scrup-nya.
Kedelapan, coba tarik tali safety belt dan lepas, kalau kembali tertarik, safety belt bisa dipasang kembali. Jika tidak coba amati, periksa, dan kalau perlu ulangi pekerjaan kembali.
Siap dech, safety belt bisa digunakan seperti semula, dan anda tidak perlu takut lagi bila 'diintip' Pak Polisi kecuali anda tidak memakainya. Demi keselamatan anda sendiri, pakai selalu, jangan sampai Polisi yang mengingatkan anda. Gitu aja kok repot.
Sumber : http://khoirulmustofa.blogspot.com/2012/06/trik-perbaiki-per-safety-belt.html
Safety belt secara umun dibedakan menjadi 2, yaitu yang fixed dan yang flexible. Safety belt yang fixed, tidak bisa ditarik biasanya digunakan di mobil yang memakai kursi "racing", kursi penumpang di bagian tengah sedan atau mobil lainnya yang biasanya ada tulisan center-nya, bahkan sampai safety belt yang murahan yang biasa dipakai buat mobil yang tidak ada safety belt bawaan pabrik.
Safety belt flexible biasanya menjadi standar bawaan pabrik, atau bisa juga anda membelinya dengan merogoh kocek Rp. 200-ribuan untuk sepasang safety belt fleksible yang paling murah. Namun, bagaimana jika safety belt anda rusak atau patah per (pegas)nya sehingga tidak bisa narik lagi?
Ada solusi buat anda jika anda mengalaminya berdasarkan pengalaman yang saya alami, yang dapat anda aplikasikan.
Pegas atau per safety belt itu sering patah pada bagian tengah yang terhubung dengan as (poros) penggulung safety belt. Bagian tengah memiliki beban kerja yang lebih berat karena sering berputar.
Pertama, lepas penggulung safety belt dari dinding (body) mobil, cara detail lepasnya tergantung masing-masing mobil.
Gambar 1 - Tempat Per Safety Belt
Kedua, buka penutup pegas (per) yang ada dibagian samping penggulung. Pastikan kalau yang dibuka adalah tempat per, karena pada bagian sisi samping yang lain adalah pengunci safety belt yang berfungsi jika safety belt ditarik mendadak. Biasanya tempat per lebih kecil, untuk memastikan anda bisa mengintipnya dari sisi bagian bawah.
Gambar 2 - Per dan Penahan serta Patahannya
Ketiga, lihat bagian yang patah kemudian rencanakan untuk membuat bengkokan seperti bagian yang patah. Keluarkan per dari tempatnya perlahan-lahan dan hati-hati karena jika tidak per akan keluar tiba-tiba (basa jawa: njepat) karena dorongan energi potensial yang ada dalam gulungan per. Per terbuat dari baja dan akan patah dengan sendirinya bila dibengkokkan pada derajat kebengkokan tertentu, maka diperlukan trik khusus untuk membentuknya seperti patahan sebelumnya.
Gambar 3 - Pegas dikeluarkan dan Patahannya
Keempat, Setelah pegas keluar. Panaskan pegas sampai merah kemudian bentuk seperti patahannya. Ingat, karena terbuat dari baja, cara bentuknya pun harus perlahan-lahan. Panaskan lagi dan bengkokkan, lakukan secara berulang sampai terbentuk seperti patahannya.
Gambar 4 - Pegas (per) dipanaskan dan dibentuk seperti semula
Kelima, dinginkan pegas dalam suhu normal dan jangan sampai didinginkan menggunakan air karena hal itu secara metalurgi menyebabkan terbentuknya pori-pori yang berakibat gampang patahnya logam.
Gambar 5 - Pegas yang telah dipanaskan dan dibentuk mirip seperti semula
Keenam, rakit kembali per pada tempatnya, lalu diamkan. Ukur panjang tali safety belt pada dudukan semula, kemudian gulung sisa tali pada as penggulung. Perhatikan arah menggulungnya dengan mengamati posisi gigi penguncinya. Lakukan urutan pekerjaan keenam ini seperti urutan diatas.
Ketujuh, setelah panjang tali safety belt telah terukur, pasang tempat per pada penggulung tali. Pastikan bagian tengah gulungan per menancap pada poros as penggulung kemudian keraskan scrup-nya.
Kedelapan, coba tarik tali safety belt dan lepas, kalau kembali tertarik, safety belt bisa dipasang kembali. Jika tidak coba amati, periksa, dan kalau perlu ulangi pekerjaan kembali.
Siap dech, safety belt bisa digunakan seperti semula, dan anda tidak perlu takut lagi bila 'diintip' Pak Polisi kecuali anda tidak memakainya. Demi keselamatan anda sendiri, pakai selalu, jangan sampai Polisi yang mengingatkan anda. Gitu aja kok repot.
Sumber : http://khoirulmustofa.blogspot.com/2012/06/trik-perbaiki-per-safety-belt.html