Di depan para muridnya, seorang guru menceritakan pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit mantan penerbang Perang Dunia II. Pada suatu hari, prajurit tersebut harus menerbangkan ratusan pekerja rodi dari Cina untuk menggarap proyek jalan lintas hutan di
Myanmar.
Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama. Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat di badannya. Nah. semakin lama lantaran
tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun ke luar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!
"Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!" teriak seorang murid mendengar cerita tersebut. "Memang, benar," jawab Guru, 'Tapi dengan begitu justru permainan menjadi semakin asyik!"
Kemudian ia melanjutkan bicara. "Engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkannya."
Tahukah Anda!
Tradisi perayaan Tahun Baru yang diadakan di distrik Hilibrow di Johannesburg. Afrika Selatan ini benar-benar lain dari yang lain. Kebiasaan masyarakat di Hilibrow untuk merayakan Tahun Baru ini adalah dengan melempar-lempar barang yang ada di rumah lewat jendela ataupun dari balkon. Bahkan, itu dilakukan juga dari gedung-gedung tinggi.
Pada perayaan Tahun Baru 2003 lalu, korban luka-luka (terkena lemparan) tercatat 46 orang. Lumayan sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena pada perayaan yang kemarin polisi lebih banyak dikerahkan di distrik yang memang dikenal sebagai kawasan berbahaya.
Lebih berbahaya lagi tentu saja pada perayaan menyambut Tahun Baru. karena benda yang dilempar bukan main-main, bisa tempat tidur, televisi, botol. batu. atau apa saja. Malah menurut cerita dari penduduk setempat, dari jendela-jendela apartemen bahkan juga terdengar tembakan.
Kata Bijak Hari Ini :
Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain. tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini. (Stuart B.Johnson)