Kepengen banget jadi anak bangsa yang bisa segala bahasa nih. bahasa inggris aja masih ngandet-ngandet apalagi bahasaBelanda. Hihihih. Btw, kalau mau nyari kerja tuh perlu banget yah yang namanya bahasa inggris. Wah jadi takut nih! aku paling ga bisa ama yang namanya bahasa inggris. Mau kursus bahasa inggris ah! Banyak banget tempat yang ngebuka kursus bahasa inggris. Pokoknya bahasa inggris tuh penting yah!
Tapi suatu hari, (lain lagi nih ceritanya) aku pulang kampung. Biasalah, ngomong di kampung pakai bahasa daerah( bahasa bali). Hihihi. Aku tuh ngertinya cuma dikit-dikit. Pernah disuruh ngambil lemat(lemat adalah bahasa bali dari pisau) eh aku malah ngambil semat(sejenis kayu yang dipotong tipis memanjang yang dipergunakan untuk membuat sesajan oleh umat hindu/salah satu yang diperlukan). Hehehe. Jadi malu. Salah pengertian. Hihihi.
Wah kalau dipikir dari cerita ku, pernah ga terlintas untuk les bahasa daerah? Wah les bahasa inggris sih banyak, tapi les bahasa daerah? Hihihi. Pasti bahasa daerah ini uda semakin dikesampingkan. Apalagi bahasa daerah ga ada dalam persyaratan kerja pada umumnya. Paling yang belajar bahasa daerah , cuma pendidik yang bersangkutan. Aduh jadi sedih.
Apalagi ssetelah aku tau bahwa 150 bahasa di Indonesia udah mulai punah. Aduh apa ga ada harapan yah untuk kembali melestarikannya? Coba deh liat di toko buku, yang ada Cuma kamus bahasa inggris, belanda,jepang dll. Tapi jarang atau ga ada sama sekali kamus bahasa daerah.
Katanya harus bangga dan menggunakan produk dalam negeri sendiri? Terus bagaimana dengan bahasa daerah yang merupakan produk dalam negeri kita? Ayo mulailah menggali apa yang kita punya. Kembangkan apa yang ada. Semua pasti menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Mulailah dari kehidupan sehari-hari atau dari hal kecil lainnya!
Sumber: http://leegundi.wordpress.com/2015/07/08/150-bahasa-di-indonesia-terancam-punah/
Tapi suatu hari, (lain lagi nih ceritanya) aku pulang kampung. Biasalah, ngomong di kampung pakai bahasa daerah( bahasa bali). Hihihi. Aku tuh ngertinya cuma dikit-dikit. Pernah disuruh ngambil lemat(lemat adalah bahasa bali dari pisau) eh aku malah ngambil semat(sejenis kayu yang dipotong tipis memanjang yang dipergunakan untuk membuat sesajan oleh umat hindu/salah satu yang diperlukan). Hehehe. Jadi malu. Salah pengertian. Hihihi.
Wah kalau dipikir dari cerita ku, pernah ga terlintas untuk les bahasa daerah? Wah les bahasa inggris sih banyak, tapi les bahasa daerah? Hihihi. Pasti bahasa daerah ini uda semakin dikesampingkan. Apalagi bahasa daerah ga ada dalam persyaratan kerja pada umumnya. Paling yang belajar bahasa daerah , cuma pendidik yang bersangkutan. Aduh jadi sedih.
Apalagi ssetelah aku tau bahwa 150 bahasa di Indonesia udah mulai punah. Aduh apa ga ada harapan yah untuk kembali melestarikannya? Coba deh liat di toko buku, yang ada Cuma kamus bahasa inggris, belanda,jepang dll. Tapi jarang atau ga ada sama sekali kamus bahasa daerah.
Katanya harus bangga dan menggunakan produk dalam negeri sendiri? Terus bagaimana dengan bahasa daerah yang merupakan produk dalam negeri kita? Ayo mulailah menggali apa yang kita punya. Kembangkan apa yang ada. Semua pasti menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Mulailah dari kehidupan sehari-hari atau dari hal kecil lainnya!
Sumber: http://leegundi.wordpress.com/2015/07/08/150-bahasa-di-indonesia-terancam-punah/