sumber : http://fenz-capri.blogspot.com/2015/10/5-penyakit-yang-dapat-membuat-gila.html
5 Penyakit Yang Dapat Membuat Gila Penderitanya
Ini bukan tentang penyakit orang gila yang sebenarnya karena gangguan saraf dan otak seperti skizofrenia. Tapi kegilaan dari penyakit ini yang sangat aneh dan tidak dapat disembuhkan hingga membuat penderitanya sangat tersiksa.
Seperti dikutip dariFoxNews, Minggu (4/7), orang-orang yang menderita penyakit ini terlihat aneh oleh lingkungan sekitarnya:
1. Penyakit Addison
Penyakit Addison termasuk dalam gangguan hormon. Penyakit ini terbilang ‘gila’ karena dapat menyebabkan kematian akibat tekanan emosi yang muncul tiba-tiba. Penyakit ini belum bisa disembuhkan tapi dapat dikendaikan dengan obat-obatan.
Penyakit Addison disebut juga dengan Polyglandular Addison’s. Penyakit ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi adrenalin, hormon yang bertanggungjawab terhadap stres. Tanpa adrenalin, organ tubuh tidak bisa menanggapi stres yang membuat penderitanya jadi emosi labil dan depresi.
Penyakit Addison dapat menyebabkan sifat lekas marah, emosi meledak-ledak dan depresi karena penderita kekurangan garam dan menderita kadar gula yang rendah.
Gejala yang muncul seperti kelelahan kronis, otot melemah, nafsu makan hilang, berat badan turun drastis, mual, muntah, diare, tekanan darah rendah yang menyebabkan sering pingsan dan beberapa area kulit berubah warna menjadi gelap.
Jika terjadi pada anak-anak efeknya akan lebih parah dibandingkan pada orang dewasa. Pengobatan yang diberikan biasanya berupa steroid untuk mengendalikan penyakitnya.
2. Distrofi Refleks Simpatis (RSD/Reflex Sympathetic Dystrophy)
Penyakit ini termasuk dalam gangguan saraf. Orang yang menderita penyakit ini menjadi seperti gila karena rasa nyeri yang membakar tubuh seperti api. Penyembuhan penyakit ini sangat kompleks karena muncul secara spontan, obat-obatan yang diberikan hanya mengurangi gejalanya saja.
Penderita RSD seperti disiksa setiap bangun pagi karena rasa sakit yang membakar kaki, lengan dan penderita merasa seperti berada di api neraka. Setiap menyentuh sesuatu akan terasa panas dan bengkak serta muncul keringat yang berlebihan.
Penyakit ini diyakini sebagai reaksi berantai abnormal dari sistem saraf simpatik, yakni sistem tubuh yang mengatur aliran darah di kulit. Penyakit ini secara spontan bisa hilang dengan sendirinya tapi kalau sudah timbul luar biasa sakitnya. Banyak pasien menjalani perawatan intensif selama bertahun-tahun hanya untuk mengurangi rasa sakit.
3. Trimethylaminuria (TMAU) atau Sindrom Bau Ikan
Penyakit ini karena adanya gangguan metabolisme langka. Penyakit ini bikin orang menjadi gila karena menyebabkan penderitanya berbau amis seperti ikan. Meski sulit disembuhkan ada beberapa cara untuk mengurangi gejalanya.
Trimethylaminuria (TMAU) atau juga dikenal dengan sindrom bau ikan, merupakan gangguan metabolisme yang sangat langka, yang menyebabkan cacat dalam produksi normal enzim Flavin yang mengandungmonooxygenase 3 (FMO3).
Ketika FMO3 tidak bekerja dengan benar atau jumlah yang dihasilkan tidak cukup, maka tubuh kehilangan kemampuan untuk menghancurkan trimetilamina (TMA) dari senyawa prekursor dalam pencernaan makanan menjadi trimetilamin oksida (TMAO).
Inilah yang menyebabkan terjadinya TMAU, trimetilamina yang akhirnya menumpuk akan menghasilkan bau urine, keringat dan bau napas yang sangat kuat dan amis.
Walaupun sering mandi, menggunakan deodoran, parfum dan cologne tidak cukup menghilangkan bau yang menempel di tubuh. Akibatnya, si penderita bisa menjadi terpuruk secara psikologis dan kehidupan sosialnya.
Tidak ada obat untuk penyembuhan TMAU. Pasien yang terkena penyakit ini hanya dapat mengurangi bau dengan membatasi makanan yang tidak memicu timbulnya TMA. Tapi ini cukup merepotkan karena hampir semua makanan sehari-hari seperti telur, kacang-kacangan, daging dan ikan berisi asam amino kolin yang merupakan molekul pembentuk TMA.
4. Penyakit Morgellons
Jenis penyakit ini adalah gangguan kulit. Penyakit Morgellons ini membuat penderitanya bisa menjadi gila karena selalu merasa gatal tanpa diketahui penyebabnya. Penyakit ini bahkan masih diperdebatkan apakah nyata atau hanya imajinasi penderitanya.
Penyebab penyakit ini tidak diketahui karena gatal-gatal yang dikeluhkan sulit dipahami. Pasien biasanya akan mengeluhkan rasa gatal dan ingin terus menerus menggaruk. Pasien yakin ada sesuatu di bawah kulitnya yang bisa menginfeksi seperti cacing parasit.
Hal inilah yang membuat seseorang menggaruk terus karena berusaha ingin mengeluarkan penyebab rasa gatalnya. Pasien akan mengatakan bahwa dirinya harus menggaruk terus menerus untuk mengeluarkan parasit tersebut dari dalam kulitnya.
Pasien seringkali menggambarkan sesuatu yang hidup di bawah kulitnya sebagai serat kecil. Jika dilihat dengan mikroskop diyakini berwarna putih, biru, merah atau hitam. Selain itu, ada juga yang meyakininya sebagai butiran seperti pasir yang berwarna hitam atau putih di dalam kulitnya.
5. Harlequin ichthyosis
Ini adalah penyakit kulit genetik. Biasanya muncul pada bayi yang baru lahir yang kulitnya mengeras dan bersisik berbentuk seperti berlian. Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.
Bayi dengan kondisi ini lahir dengan kulit keras, tebal dan kekeringan yang luar biasa di hampir semua kulit tubuhnya.
Kondisi ini membuat bayi kesulitan mengendalikan kehilangan cairan, sulit mengatur suhu tubuh dan susah melawan infeksi. Akibatnya banyak bayi seperti ini yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dan terkena infeksi ketika lahir.
Pasien seperti ini biasanya meninggal saat bayi. Hanya beberapa pasien saja yang mampu bertahan hidup hingga dewasa dan itu pun perjuangan sangat susah karena setiap waktu harus mengoleskan pelembab (lotion) ke tubuhnya.sumber : http://fenz-capri.blogspot.com/2015/10/5-penyakit-yang-dapat-membuat-gila.html
Cina Bikin Ponsel Dengan Dukungan 4 Kartu SIM
Foto-Foto Tsunami di Mentawai, Sumatera Barat
Kondisi Kabupaten Kepulauan Mentawai pasca-gelombang tsunami semakin memprihatinkan. Hingga kini, sebanyak 112 orang dikabarkan tewas terseret gelombang. Menurut keterangan Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori, sebanyak 112 warga tewas berasal dari tiga kecamatan di kepulauan Mentawai. Selain itu, sebanyak 502 orang masih belum ditemukan.
“Sudah 112 orang yang tewas. Data tersebut kami peroleh dari aparatur pemerintah setempat. Kemungkinan korban masih akan bertambah,” ujar Hendri kepada wartawan, Selasa (26/10/2015).Menurutnya, kondisi masyarakat di Kepulauan Mentawai khususnya di Pagai Utara dan Pagai Selatan sangat memprihatinkan. Mereka sudah kehabisan stok makanan karena stok yang ada di rumah dan di warung lenyap dibawa gelombang tsunami. “Untuk menyambung hidup, mereka harus makan ubi, talas, dan dedaunan. Mereka juga butuh kantung mayat,” katanya. Sampai saat ini, tim dari Basarnas dibantu TNI masih berusaha menembus lokasi kejadian yang cukup sulit dijangkau. (Okezone)
Fakta Tentang Wedhus Gembel Merapi
Merapi merupakan gunung teraktif di dunia. Tiap kali akan Meletus Gunung Merapi selalu mengeluarkan awan panas mematikan yang disebut Wedus Gembel di Gunung Merapi. Oleh penduduk lokal awan itu disebut 'wedus gembel' atau 'domba gimbal' karena bentuknya yang unik dan mempesona bila dilihat dari jauh, tapi ketika berdekatan, ia bisa jadi malapetaka. Dan kini, Wedus Gembel keluar dari Gunung Merapi, namun semoga saja tidak membawa Malapetaka buat Warga disekitar Gunung Merapi.
Contoh kedahsyatan wedus gembel, pada November 1994, terjangannya menewaskan puluhan warga Turgo, Slema, hanya dalam hitungan detik. Awan bernama ilmiah pyroclastic density flow juga membuat rumah-rumah rata dengan tanah menjadi abu dalam sekejap.
Pada 1930-1931, Merapi meletus dengan tipe Plinian, menghasilkan aliran lava, piroklastika, dan lahar hujan. Juga wedus gembel. Korbannya mencapai 1.369 orang, jumlah yang sangat banyak untuk ukuran saat itu.
Apa sebenarnya wedus gembel?
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio menyatakan, 'wedus gembel' tak lain adalah awan panas yang berisi material-material muntahan Gunung Merapi saat meletus.
Batu-batu dengan ukuran besar, kerikil dan juga abu yang menjadi satu dengas gas, bergerak ke perbukitan yang ada di sisi Gunung Merapi.
"Karena gerakan dari muntahan Merapi tersebut tak teratur seakan akan bergumpal gumpal dan berwarna putih dan dari jarak jauh seperti bulu wedus gembel [domba gembel] maka warga setempat menamakannya 'wedus gembel'," katanya.
Suhu wedus gembel di kawah Merapi bisa mencapai 1.000 derajat Celcius. Ketika bergerak ke lereng Merapi sejauh empat kilometer, suhunya berkurang menjadi 500 derajat. Apapun yang diterjangnya akan hancur dan mati.
"Jika wedus gembel itu melewati kawasan hutan maka hutan tersebut akan terbakar. Begitu pula jika melewati kawasan penduduk maka akan membakar dan merusak yang dilewatinya," jelas Subandrio.
Lalu bagaimana jika wedus gembel itu menerjang atau mengenai manusia?
Subandrio menyatakan, dengan suhu yang masih di atas 500 derajat Celcius maka jelas akan membakar sekujur tubuh korban.
"Untuk mengantisipasi hal itu maka penduduk dan hewan peliharaan yang ada di daerah berbahaya harus diungsikan manakala Gunung Merapi meletus," terangnya.
Subandrio menegaskan bahwa wedus gembel atau awan panas tak hanya terjadi di Merapi, melainkan pada semua gunung berapi jika sedang meletus.
"Ketika gunung berapi meletus pasti mengeluarkan awan panas atau wedus gembel. Gunung Merapi jika nantinya meletus juga dipastikan akan mengeluarkan wedus gembel," tegasnya
Sementara, Kabid Penanggulangan Bencana Badan Kesbanglinmas Sleman, Taufiq Wahyudi mengatakan, Pemkab Sleman pada tahun 2006 yang lalu telah menyiapkan tiga bungker yang berada di Kaliurang, Kali Adem dan Tunggul Arum.
"Bungker di Kali Adem bukan untuk perlindungan dari awan panas namun didesain untuk perlindungan dari material gunung Merapi jika meletus. Sedangkan bungker yang ada di Kaliurang dan Tunggul Arum untuk perlindungan dari wedus gembel," terangnya
Untuk bunker yang berada di kawasan Kali Adem sudah tidak lagi digunakan dan hanya untuk tempat rekreasi dan tempat pembelajaran.
“Pada bungker yang ada di Kali Adem inilah pada tahun 2006 yang ada dua relawan tewas saat bungker tempat mereka berlindung tertutup oleh metarial letusan gunung merapi,”paparnya
Toufiq menambahkan pada setiap bungker yang didisain untuk perlindungan dari awan panas dilengkapi dengan tabung oksigen sebanyak 10 tabung dan setiap bungker mampu menampung 20 hingga 30 orang.
"Bungker tersebut dibuat bukan untuk berlindung dalam kurun waktu yang lama, karena untuk awan panas kejadian melintasnya dalam waktu yang cukup singkat sehingga tidak perlu ada logistik seperti di pengungsian," tambah dia.
Sumber : http://www.anehnie.com/2015/10/wedus-gembel-di-gunung-merapi.html
Jika Anak-anak Curhat dgn Tuhan
Kita semua pasti pernah curhat dengan Tuhan kan ? Bagaimanapun itu, pasti ada cara yang kita lakukan untuk mencurahkan perasaan isi hati kita kepada Tuhan.
Beginilah cara anak-anak kecil yang masih polos, curhat dengan Tuhan lewat sepotong surat yang mereka tulis. Check this out :
“Ya Tuhan, apa Engkau memang tak terlihat atau itu hanya sebuah trik saja?"
~Lucy
“Ya Tuhan, aku ingin menjadi seperti ayah saat aku besar nanti. Tapi tanpa rambut yang terlalu banyak di seluruh tubuh." ~Sam
"Ya Tuhan, daripada membiarkan orang mati dan menciptakan orang baru, kenapa tidak dipertahankan saja yang sudah ada?" ~Jane
"Ya Tuhan, kurasa staples adalah salah satu penemuan mu yang terbesar."
~Ruth
"Ya Tuhan, kadang aku memikirkanmu walaupun saat tidak sedang berdoa."
~Elliott
"Ya Tuhan, aku yakin sangat sulit bagiMu untuk mencintai semua orang di dunia. Di rumahku hanya ada 4 orang, dan aku tidak cinta mereka." ~Nan
"Ya Tuhan, aku orang Amerika. Engkau orang mana?" ~Robert
"Kami diajari bahwa Thomas Alfa Edison lah penemu cahaya. Tapi di sekolah minggu, katanya Engkau lah yang menciptakan. Jadi aku yakin dia pasti mencuri ideMu." ~Donna
"Ya Tuhan, andai Engkau tidak memusnahkan dinosaurus, kami tentu akan binasa. TindakanMu sudah benar." ~Jonathan
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=115398
Beginilah cara anak-anak kecil yang masih polos, curhat dengan Tuhan lewat sepotong surat yang mereka tulis. Check this out :
“Ya Tuhan, apa Engkau memang tak terlihat atau itu hanya sebuah trik saja?"
~Lucy
“Ya Tuhan, aku ingin menjadi seperti ayah saat aku besar nanti. Tapi tanpa rambut yang terlalu banyak di seluruh tubuh." ~Sam
"Ya Tuhan, daripada membiarkan orang mati dan menciptakan orang baru, kenapa tidak dipertahankan saja yang sudah ada?" ~Jane
"Ya Tuhan, kurasa staples adalah salah satu penemuan mu yang terbesar."
~Ruth
"Ya Tuhan, kadang aku memikirkanmu walaupun saat tidak sedang berdoa."
~Elliott
"Ya Tuhan, aku yakin sangat sulit bagiMu untuk mencintai semua orang di dunia. Di rumahku hanya ada 4 orang, dan aku tidak cinta mereka." ~Nan
"Ya Tuhan, aku orang Amerika. Engkau orang mana?" ~Robert
"Kami diajari bahwa Thomas Alfa Edison lah penemu cahaya. Tapi di sekolah minggu, katanya Engkau lah yang menciptakan. Jadi aku yakin dia pasti mencuri ideMu." ~Donna
"Ya Tuhan, andai Engkau tidak memusnahkan dinosaurus, kami tentu akan binasa. TindakanMu sudah benar." ~Jonathan
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=115398
Misteri Pulau Papua
BAGI pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!
"Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia," jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.
Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
"Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari," tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.
Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.
"Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.
Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=115405
Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!
"Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia," jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.
Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
"Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari," tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.
Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.
"Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.
Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=115405
Lukisan Luar biasa dengan Rahasia Tersembunyi
Octavio Ocampo adalah lulusan dari sekolah seni terkenal San Carlos di Meksiko (sekarang museum) yang telah menjadi seorang seniman Meksiko dengan keterampilan yang luar biasa. Gambar metafora digabungkan oleh objek-objek yang saling melengkapi dalam lukisan yang beliau ciptakan
Pengamat harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui keberadaan objek tambahan yang dibuat pada karya seninya. Wajah terbentuk dari bunga, burung dan bahkan kupu-kupu. Lukisan memampangkan tokoh-tokoh lainnya atau bahkan binatang seperti dalam kreasi lukisan Mona Lisa miliknya. Setiap karya seni memiliki rahasia tersembunyi di dalamnya
berikut ini adalah karya karya nya
Sekilas hanya tampak seperti lukisan Mona Lisa biasa.
Namun kalau diperhatikan lebih detail, leher hingga dada Mona Lisa menggambarkan seekor kucing yang sedang bersantai dan coba amati kedua lengannya! Terlihat jelas sepasang kelinci dengan dua telinga panjang bukan? Rambut di sisi kanan dan kiri wajah juga sebenarnya adalah dua tiang penyanggah tempat dimana seseorang sedang berbaring yang memang kurang jelas dilukiskan pada dagu Mona Lisa. Selain itu, perbukitan pada latar pemandangan juga berbentuk wajah-wajah para tokoh terkenal yang dari pengamatan ane, hanya ada empat wajah yang terlihat jelas yaitu dua di kanan dan dua di kiri. Oh iya, tampak juga seekor anjing di sisi kiri Mona Lisa
Perlukah disensor bagi yang belum berusia 17 tahun?
Sepertinya tidak. Karena lukisan yang tampak seperti wanita tidak berpakaian berpose erotis tersebut hanyalah bunga pada vas yang dipajang pada ukiran bermotif. Yang tampak seperti lengan kanan wanita tersebut hanyalah salah satu bunga yang layu.
Hanya tampak seperti lukisan seorang wanita tua berambut putih ditemani wanita berambut keriting.
Agan mungkin akan sedikit terkejut mengetahui sebenarnya lukisan tersebut menggambarkan seorang wanita telanjang yang sedang duduk di tepi sungai bebatuan. Perhatikan keseluruhan bagian kepala wanita tua tersebut! Sudahkah Agan dapatkan sosok wanita cantik berambut bergelombang tanpa busana yang sedang duduk bersila? Sekarang amati rambut putih wanita tua tersebut! Bukankah cukup jelas bahwa itu merupakan arus air pada sungai bebatuan yang mirip air terjun mini?
Apakah ini lukisan seorang wanita bergaya tradisional Indonesia?
Sepertinya bukan karena Ocampo berasal dari Meksiko. Setelah sekilas melihat lukisan tersebut, sudah sadarkah Agan bahwa rambut wanita tersebut merupakan pepohonan dari kejauhan, kedua mata, lubang hidung dan bibirnya adalah hewan-hewan ternak yang sedang menikmati rerumputan pada padang hijau yang luas. Satu lagi yang sangat jelas di sisi kanan lukisan. Sudah Agan temukan? Yup, seekor sapi tambun.
Lukisan wanita yang tampak keibuan.
Sudah menemukan objek tersembunyi pada lukisan tersebut? Maksud ane selain dari kedua motif ukiran pada sisi kanan dan kiri yang merupakan dua pria dewasa bertelanjang dada dan dua malaikat kecil bersayap. Bila diamati pakaiannya, tampak beberapa orang yang saling bersandar satu sama lain dan kerahnya, terlihat beberapa anak yang duduk rapat. Apakah ada lagi yang lain? Yup, pada kedua matanya! Sepertinya ada seorang peri bersayap kupu-kupu dan juga seorang pria serta seorang anak kecil.
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=115316
Pengamat harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui keberadaan objek tambahan yang dibuat pada karya seninya. Wajah terbentuk dari bunga, burung dan bahkan kupu-kupu. Lukisan memampangkan tokoh-tokoh lainnya atau bahkan binatang seperti dalam kreasi lukisan Mona Lisa miliknya. Setiap karya seni memiliki rahasia tersembunyi di dalamnya
berikut ini adalah karya karya nya
Sekilas hanya tampak seperti lukisan Mona Lisa biasa.
Namun kalau diperhatikan lebih detail, leher hingga dada Mona Lisa menggambarkan seekor kucing yang sedang bersantai dan coba amati kedua lengannya! Terlihat jelas sepasang kelinci dengan dua telinga panjang bukan? Rambut di sisi kanan dan kiri wajah juga sebenarnya adalah dua tiang penyanggah tempat dimana seseorang sedang berbaring yang memang kurang jelas dilukiskan pada dagu Mona Lisa. Selain itu, perbukitan pada latar pemandangan juga berbentuk wajah-wajah para tokoh terkenal yang dari pengamatan ane, hanya ada empat wajah yang terlihat jelas yaitu dua di kanan dan dua di kiri. Oh iya, tampak juga seekor anjing di sisi kiri Mona Lisa
Perlukah disensor bagi yang belum berusia 17 tahun?
Sepertinya tidak. Karena lukisan yang tampak seperti wanita tidak berpakaian berpose erotis tersebut hanyalah bunga pada vas yang dipajang pada ukiran bermotif. Yang tampak seperti lengan kanan wanita tersebut hanyalah salah satu bunga yang layu.
Hanya tampak seperti lukisan seorang wanita tua berambut putih ditemani wanita berambut keriting.
Agan mungkin akan sedikit terkejut mengetahui sebenarnya lukisan tersebut menggambarkan seorang wanita telanjang yang sedang duduk di tepi sungai bebatuan. Perhatikan keseluruhan bagian kepala wanita tua tersebut! Sudahkah Agan dapatkan sosok wanita cantik berambut bergelombang tanpa busana yang sedang duduk bersila? Sekarang amati rambut putih wanita tua tersebut! Bukankah cukup jelas bahwa itu merupakan arus air pada sungai bebatuan yang mirip air terjun mini?
Apakah ini lukisan seorang wanita bergaya tradisional Indonesia?
Sepertinya bukan karena Ocampo berasal dari Meksiko. Setelah sekilas melihat lukisan tersebut, sudah sadarkah Agan bahwa rambut wanita tersebut merupakan pepohonan dari kejauhan, kedua mata, lubang hidung dan bibirnya adalah hewan-hewan ternak yang sedang menikmati rerumputan pada padang hijau yang luas. Satu lagi yang sangat jelas di sisi kanan lukisan. Sudah Agan temukan? Yup, seekor sapi tambun.
Lukisan wanita yang tampak keibuan.
Sudah menemukan objek tersembunyi pada lukisan tersebut? Maksud ane selain dari kedua motif ukiran pada sisi kanan dan kiri yang merupakan dua pria dewasa bertelanjang dada dan dua malaikat kecil bersayap. Bila diamati pakaiannya, tampak beberapa orang yang saling bersandar satu sama lain dan kerahnya, terlihat beberapa anak yang duduk rapat. Apakah ada lagi yang lain? Yup, pada kedua matanya! Sepertinya ada seorang peri bersayap kupu-kupu dan juga seorang pria serta seorang anak kecil.
sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=115316
Ini Dia Mulut Paling Elastis Di Dunia
Rekor Dunia Guinness kini mendapatkan peserta yang lagi-lagi terbilang sangat unik. Dia adalah Francisco Domingo Joaquim (20), dari Angola, berhasil memecahkan rekor sebagai mulut paling elastis di dunia.
Joaquim atau yang biasa dikenal dengan Chiquinho, seperti tokoh film kartun di dalam dunia nyata. Mulutnya sangat lebar sehingga bisa memuat satu botol kaleng soda di dalam mulutnya.
Chiquinho memiliki lebar mulut mencapai 6,69 inci, dengan demikian dia berhak mendapatkan tempat yang paling prestisius di Buku Rekor Dunia Guinness.
Baru-baru ini dia berhasil memukau pemirsa televisi di Italia karena mampu mengeluarkan dan memasukkan sebuah botol kaleng soda dari mulutnya sebanyak 14 kali dalam waktu satu menit. Demikian lansir AOL, Rabu (27/10/2015).
Kompetisi mulut elastis yang digelar di Roma, Italia juga banyak dikunjungi peserta yang mencoba memasukkan benda seperti, gelas kopi dan botor bir, hanya untuk mendapatkan pengakuan sebagai mulut paling lebar di dunia.
Tapi tak ada yang bisa menyaingi Chiquinho, yang menjadi bintang lokal setelah menunjukkan mulutnya di jalanan Luanda Ibu Kota Angola.
Selama ini pun Chiquinho tidak pernah mengunjungi dokter gigi, tapi dokter gigi menyatakan bahwa giginya sangat sehat.
Pemuda yang belum pernah mengenyam pendidikan ini berharap bahwa suatu hari dia dapat bersekolah, tapi tampaknya dia tidak akan mendapatkan beasiswa dari kompetisi ini.
sumber http://takunik.blogspot.com/2015/10/ini-dia-mulut-paling-elastis-di-dunia.html
Mbah Maridjan, Menepati Janji Sampai Mati
Seribu pertanyaan dari publik tentang keberadaan Mbah Maridjan terjawab sudah. Juru kunci Gunung Merapi itu ikut gugur di pangkuan gunung penebar kesuburan itu. Amanah Sultan HB IX untuk menjaga gunung paling berbahaya di Indonesia itu, selesai sudah.
"Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin (itu jenazah Mbah Maridjan)," kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2015). Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dapur. Luka bakar terdapat di tubuhnya. Bajunya robek-robek.
Nama Raden Ngabehi Suraksohargo atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mbah Mardijan melambung seiring dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi, Yogyakarta, pada 2006 lalu.
Mbah Maridjan terkenal karena sebagai juru kunci Gunung Merapi, dia tidak mau mematuhi perintah untuk turun gunung oleh Sultan Hamengkubuwono X. Akibatnya, mata dunia pun terbelalak pada sosok renta yang sangat sederhana ini.
Bahkan, saking terkenalnya pria kelahiran Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, tahun 1927 itu, Pemerintah Jerman yang saat itu sedang menggelar hajatan Piala Dunia bermaksud mengundang Mbah Maridjan untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia 2006. Si Mbah lantang menolak. "Kalau saya ke Jerman, siapa yang mencari rumput sapi saya," tutur pria sepuh itu.
Bagaimana Mbah Maridjan setelah dikenal dunia? Apalagi Si Mbah saat ini telah menjadi ikon produk jamu "Roso-roso"! Adakah perbedaan dengan Si Mbah setelah lebih 'berada'? Ternyata tidak. Mbah Maridjan tetap seperti yang dulu, ramah, rendah hati dan selalu tersenyum menghadapi siapa pun meski belum kenal sama sekali.
"Saya ya tetap seperti ini," ujar Mbah Maridjan dengan Bahasa Jawa khasnya saat
ditemui detikcom di sela-sela kesibukannya yang terus menerima tamu di saat
musim liburan Natal dan Tahun Baru, Senin (24/12/2007) silam.
Mbah Maridjan menuturkan, pascameletusnya Gunung Marapi pada 2006 silam, banyak perubahan pada dirinya. Selain menjadi terkenal, dia menjadi ikon produk jamu yang juga membuat namanya semakin melambung.
"Tapi soal honor, itu bukan saya yang mengurusi. Tapi anak-anak saya, dan masyarakat juga menikmati hasilnya," papar pria bersahaja ini.
Pengalaman lucu pun diceritakan Mbah Maridjan saat pengambilan gambar dalam iklan tersebut. "Waktu itu saya diajari agar saya mengangkat tangan saya sambil membawa gelas dan mengatakan 'roso-roso'. Sering diulang," kata Mbah Maridjan disambut tawa para tamunya.
Karena usianya yang semakin renta, Mbah Maridjan mengaku sudah tidak kuat lagi melakukan aktivitas sehari-hari semisal berladang dan mencari rumput. "Rumput satu kali mencari biasanya bobotnya 50 kilo. Jadi pundak saya sudah nggak kuat untuk mengangkatnya," cerita Mbah Maridjan sambil tertawa.
"Kan sudah minum jamu 'roso-roso' itu, Mbah?" Mbah Maridjan hanya tertawa lebar
mendengar pertanyaan tersebut.
Sayangnya, saat itu Mbah Marijan tidak mau lagi difoto bareng dengan pengunjung. Hal ini berbeda 2006 lalu tatkala Si Mbah dengan sabar bersedia meladeni tamu yang hendak berpose dengannya.
"Nanti kalau mau difoto tembok saya sudah nggak bisa lagi menampung foto-fotonya," ujar si mbah sembari menunjukkan foto-foto Mbah Maridjan dengan berbagai pose yang terpampang di tembok rumahnya.
Namun kini, sosok sederhana dan rendah hati ini telah tiada. Mbah Maridjan menepati janjinya kepada Sultan HB IX untuk terus menjaga Merapi sampai akhir hayat.
Selamat jalan Mbah, di mata kami, sampeyan tetap roso!
sumber : http://www.detiknews.com/read/2015/10/27/101802/1476260/10/mbah-maridjan-menepati-janji-sampai-mati
"Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin (itu jenazah Mbah Maridjan)," kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2015). Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud di dapur. Luka bakar terdapat di tubuhnya. Bajunya robek-robek.
Nama Raden Ngabehi Suraksohargo atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mbah Mardijan melambung seiring dengan peristiwa meletusnya Gunung Merapi, Yogyakarta, pada 2006 lalu.
Mbah Maridjan terkenal karena sebagai juru kunci Gunung Merapi, dia tidak mau mematuhi perintah untuk turun gunung oleh Sultan Hamengkubuwono X. Akibatnya, mata dunia pun terbelalak pada sosok renta yang sangat sederhana ini.
Bahkan, saking terkenalnya pria kelahiran Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, tahun 1927 itu, Pemerintah Jerman yang saat itu sedang menggelar hajatan Piala Dunia bermaksud mengundang Mbah Maridjan untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia 2006. Si Mbah lantang menolak. "Kalau saya ke Jerman, siapa yang mencari rumput sapi saya," tutur pria sepuh itu.
Bagaimana Mbah Maridjan setelah dikenal dunia? Apalagi Si Mbah saat ini telah menjadi ikon produk jamu "Roso-roso"! Adakah perbedaan dengan Si Mbah setelah lebih 'berada'? Ternyata tidak. Mbah Maridjan tetap seperti yang dulu, ramah, rendah hati dan selalu tersenyum menghadapi siapa pun meski belum kenal sama sekali.
"Saya ya tetap seperti ini," ujar Mbah Maridjan dengan Bahasa Jawa khasnya saat
ditemui detikcom di sela-sela kesibukannya yang terus menerima tamu di saat
musim liburan Natal dan Tahun Baru, Senin (24/12/2007) silam.
Mbah Maridjan menuturkan, pascameletusnya Gunung Marapi pada 2006 silam, banyak perubahan pada dirinya. Selain menjadi terkenal, dia menjadi ikon produk jamu yang juga membuat namanya semakin melambung.
"Tapi soal honor, itu bukan saya yang mengurusi. Tapi anak-anak saya, dan masyarakat juga menikmati hasilnya," papar pria bersahaja ini.
Pengalaman lucu pun diceritakan Mbah Maridjan saat pengambilan gambar dalam iklan tersebut. "Waktu itu saya diajari agar saya mengangkat tangan saya sambil membawa gelas dan mengatakan 'roso-roso'. Sering diulang," kata Mbah Maridjan disambut tawa para tamunya.
Karena usianya yang semakin renta, Mbah Maridjan mengaku sudah tidak kuat lagi melakukan aktivitas sehari-hari semisal berladang dan mencari rumput. "Rumput satu kali mencari biasanya bobotnya 50 kilo. Jadi pundak saya sudah nggak kuat untuk mengangkatnya," cerita Mbah Maridjan sambil tertawa.
"Kan sudah minum jamu 'roso-roso' itu, Mbah?" Mbah Maridjan hanya tertawa lebar
mendengar pertanyaan tersebut.
Sayangnya, saat itu Mbah Marijan tidak mau lagi difoto bareng dengan pengunjung. Hal ini berbeda 2006 lalu tatkala Si Mbah dengan sabar bersedia meladeni tamu yang hendak berpose dengannya.
"Nanti kalau mau difoto tembok saya sudah nggak bisa lagi menampung foto-fotonya," ujar si mbah sembari menunjukkan foto-foto Mbah Maridjan dengan berbagai pose yang terpampang di tembok rumahnya.
Namun kini, sosok sederhana dan rendah hati ini telah tiada. Mbah Maridjan menepati janjinya kepada Sultan HB IX untuk terus menjaga Merapi sampai akhir hayat.
Selamat jalan Mbah, di mata kami, sampeyan tetap roso!
sumber : http://www.detiknews.com/read/2015/10/27/101802/1476260/10/mbah-maridjan-menepati-janji-sampai-mati
Mbah Maridjan Meninggal dalam Posisi Sujud
Nasib juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan sudah diketahui. Pria bernama asli Mas Penewu Suraksohargo ini diyakini tewas. Anggota Tim SAR, Subur Mulyono, yang menyampaikan kabar duka ini.
Jenazah Mbah Maridjan ditemukan pukul 05.00 Waktu Indonesia Barat tadi pagi. "Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sedang sujud di dekat rumahnya," kata Subur di RS Sardjito, Yogyakarta, Rabu 27 Oktober 2010.
Saat dievakuasi, posisi Mbah Maridjan masih sujud dengan luka bakar di tubuhnya. Subur mengaku mengenali jenazah tersebut dari batik yang dikenakan jenazah.
"Karena sering ketemu, saya yakin itu Mbah Maridjan -- dari batik yang dikenakan," tambah dia. Sampai saat ini, jelas dia, proses evakuasi sedang berlangsung.
Sebelumnya , petugas Kamar Jenazah RS Sardjito Yogyakarta, mengakui pihaknya sudah menerima jasad Mbah Maridjan.
"Benar, Mbah Maridjan sudah ada di sini," kata petugas tersebut.
Soal kondisi jenazah Mbah Maridjan, dia mengaku tak berani menggambarkannya. Yang jelas, "kami menerima jenazah tersebut pukul 06.30 WIB," tambah dia.
Mbah Maridjan meninggal di rumahnya bersama belasan orang lainnya. Termasuk, rekan kami, redaktur VIVAnews, Yuniawan Nugroho yang kembali naik ke atas gunung demi juru kunci Merapi itu turun.
sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/185194-mbah-maridjan-meninggal-dalam-posisi-sujud